Terjerat Kasus Aktivasi SIM dari Data Curian, Indosat: Kecam Tindakan Ilegal

Terjerat Kasus Aktivasi Sim Dari Data Curian
Terjerat Kasus Aktivasi SIM dari Data Curian

GadgetDIVA - Beberapa waktu lalu, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) terjerat kasus aktivasi kartu SIM menggunakan data curian. Menanggapi hal tersebut petinggi perusahaan angkat bicara. 

Presiden dan CEO Indosat Ooredoo Huchishon Vikram Sinha menyatakan bahwa pihaknya mengecam keras tindakan ilegal yang dilakukan oleh sejumlah oknum tak bertanggung jawab. Pihaknya juga akan terus menjaga data privasi penggunanya. 

“Saya mau mengulang statement saya tadi, ‘Indosat mengecam tindakan ilegal’. Kami sangat memperhatikan keamanan data para pelanggan kami,” ungkap Vikram dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta, Kamis (12/9).

Advertisement

Vikram turut menjelaskan bahwa pihaknya gelah bekerja sama dengan berbagai pihak serta memanfaatkan teknologi yang ada untuk menjaga keamanan data tersebut. Sekaligus, meningkatkan sumber daya manusia, sehingga dapat mengasah talenta yang ada di Indonesia supaya dapat memanfaatkan teknologi dengan benar. 

“Teknologi tidak akan efektif apabila tidak didorong dengan peningkatan sumber daya manusia. Saya juga memiliki komitmen secara personal dengan Pak Budi [Menteri Komunikasi dan Informatika RI] untuk mendorong talenta-talenta di Indonesia untuk mengasah kemampuannya dalam teknologi,” pungkasnya. 

Sebelumnya, dilaporkan bahwa adanya dugaan pencurian data pribadi yang melibatkan Indosat Ooredoo. Melansir dari berbagai sumber, Polres Bogor Kota menangkap dua tersangka tindak pidana penyalahgunaan data pribadi yang berinisial PMR dan L. 

Advertisement

Keduanya ditangkap setelah melakukan phisihng cyber crime indentity theft. Kejahatan ini dilakukan untuk mengejar target penjualan SIM card. 

Menurut penjelasan Kaporesta Kota Bogor, Kombes Bismo Teguh Prakoso menyampaikan dua orang tersebut bekerja di PT Nusapro Telemedia Persada sebagai kepala cabang dan operator. Keduanya diberikan target untuk menjual sebanyak 4.000 kartu SIM Indosat Ooredo. 

Diketahui, pelaku telah menyahgunakan sebanyak 3000 identitas warga kota Bogor untuk mengejar target tersebut. Guna mendapatkan Rp. 25, 6 juta.

Advertisement

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa kasus tersebut rupanya terjadi akibat kesalahan dari dealer Indosat. Informasi tersebut didapatkannya dari sebuah diskusi bersama direksi Indosat pekan lalu. 

“Kami sudah berdiskusi dengan Indosat minggu lalu, bahwa ini adalah kesalahan dealernya Indosat. Tentunya, Indosat punya justifikasi bisnis terhadap dealernya. Yang nakal dealernya,” jelas Budi. 

Menkominfo turut menghimbau masyarakat untuk melindungi data pribadi mereka. Ia mengumpamakan data pribadi selayaknya rumah yang harus dijaga.

Advertisement

Uimg2024091266E2Ba4E77414 Scaled 1

“Kita himbau masyarakat untuk sama-sama menjaga data pribadi. Jangan memberikan data pribadi untuk hal-hal yang tidak perlu,” pungkasnya. 

Lebih lanjut, Budi menyatakan bahwa pemerintah juga sangat serius dalam melindungi data pribadi masyarakat. Ia memastikan bahwa revisi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) akan dirampungkan pada bulan November 2024 mendatang. 

Advertisement

“Undang-undang perlindungan data pribadi akan rampung di bulan November 2024. Pemerintah sangat serius melindungi warga negara terutama dalam hal perlindungan data pribadi, tetapi yang paling penting adalah kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga data pribadinya

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.