Transformasi Bisnis oleh Ralali Hadirkan Produk Siap Saji dalam Kemasan

Transformasi Bisnis oleh Ralali Hadirkan Produk Siap Saji dalam Kemasan
News

Transformasi Bisnis Ralali Perkenalkan Produk Siap Saji dalam Kemasan

CEO & Founder Ralali, Joseph Aditya

CEO & Founder Ralali, Joseph Aditya # Sumber : GadgetDiva.id

GadgetDiva – Dalam peringatan 11 tahun kehadirannya di Indonesia, Ralali, sebagai platform bisnis B2B terkemuka, mengumumkan pencapaian besar melalui serangkaian inisiatif baru. Salah satu langkah penting yang diambil adalah kemitraan strategis dengan Braskita, produsen beras porang berkualitas tinggi, serta peluncuran Ralali Food, sebuah inovasi pangan berbasis teknologi yang diharapkan dapat mengubah wajah industri F&B di Indonesia.

Kemitraan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Ralali dan Braskita, mempertegas komitmen mereka dalam menghadirkan solusi pangan berkualitas bagi pelaku bisnis dan konsumen. Ralali Food, yang secara resmi diluncurkan bersamaan dengan perayaan ini, merupakan tonggak sejarah baru bagi Ralali dalam memperluas pengaruhnya di sektor pangan.

GeekTalk Bahas Akses Internet di Gelaran Technologue Award 2024

Ralali tidak hanya berfokus pada sektor pangan. Mereka juga memperkenalkan solusi bisnis berbasis Artificial Intelligence (AI) yang terintegrasi dalam platform mereka. Teknologi AI ini diharapkan dapat mengoptimalkan berbagai proses bisnis, mulai dari analisis prediktif hingga manajemen inventori, sehingga memberikan pengalaman pelanggan yang lebih efisien. Inovasi ini semakin memperkuat posisi Ralali sebagai pelopor solusi AI di berbagai industri di Indonesia.

Sebagai bagian dari perayaan, Ralali juga mengadakan ‘1+1 Summit’, sebuah forum kolaborasi di mana Ralali dan mitra-mitranya bersatu untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih positif. Melalui forum ini, Ralali mempertegas komitmennya untuk terus mendukung perkembangan bisnis di Indonesia dengan menyediakan platform dan teknologi yang relevan dan inovatif.

CEO & Founder Ralali, Joseph Aditya, menyampaikan bahwa perayaan 11 tahun ini menjadi awal dari dekade baru yang penuh semangat. Melalui Ralali Food, Ralali mengintegrasikan teknologi pengolahan dan preservasi makanan yang telah dipatenkan, menggabungkan cita rasa Indonesia dengan konsep keberlanjutan. Dengan langkah ini, Ralali berharap dapat memberikan dampak yang signifikan tidak hanya bagi pelaku bisnis di sektor pangan, tetapi juga bagi masyarakat luas.

Ralali Food menghadirkan produk inovatif yang dibagi dalam dua kategori: Ready to Serve (RTS) dan Ready to Eat (RTE). Produk Ready to Serve ditujukan untuk pemilik bisnis HoReCa, menawarkan kemudahan dalam penyajian makanan kepada konsumen tanpa perlu investasi besar pada dapur. Produk Ready to Eat, di sisi lain, merupakan makanan siap saji yang dapat langsung dinikmati oleh konsumen, memungkinkan pemilik bisnis F&B untuk memperluas jangkauan pasar mereka baik di dalam negeri maupun internasional.

Produk Ralali Food kini sudah tersedia di berbagai platform mulai dari toko online, Modern Trade, General Trade, hingga pusat oleh-oleh. Tidak hanya itu, produk ini juga telah diakui oleh Kementerian Agama sebagai bagian dari kebutuhan Haji.

Ralali tidak berhenti di situ. Dengan memperkenalkan teknologi AI, Ralali memfasilitasi akses mudah bagi pelaku bisnis di berbagai industri untuk mengoptimalkan operasi mereka. Melalui platform yang terintegrasi, bisnis dapat berkolaborasi dengan para ahli AI untuk menciptakan inovasi yang relevan dan dapat diimplementasikan dengan cepat.

Pria yang akrab disapa Adit ini menambahkan, “Kami melihat potensi besar AI dalam meningkatkan kinerja bisnis di Indonesia. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menghadirkan teknologi ini sebagai nilai tambah bagi pelanggan dan mitra kami. AI dapat diterapkan di berbagai sektor, dari pangan hingga marketplace, mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di Indonesia.”

Melalui kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan BUMN, Ralali berhasil memperluas jangkauan bisnisnya hingga ke pasar internasional. Salah satu produk andalan mereka, yakni makanan siap saji, telah diekspor ke berbagai negara seperti Hongkong, Dubai, dan Malaysia, dengan rencana ekspansi ke Singapura, Taiwan, dan Korea Selatan. Dengan porsi ekspor yang sudah mencapai 30%, Ralali terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan bisnis Indonesia di kancah global.

Aditya juga mengungkapkan bahwa Kementerian Sosial telah memesan 500 ribu unit makanan siap saji per tahun untuk kegiatan bantuan sosial. Dengan produksi jutaan unit per bulan, Ralali siap untuk terus memenuhi permintaan pasar domestik dan internasional.

Baca Juga :

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.


author-img_1

Herning Banirestu

Reporter

Memiliki pngalaman panjang sebagai jurnalis di Majalah SWA dan SWA.co.id, dengan jaringan kuat di berbagai industri bisnis, bukan saja di teknologi. Telah banyak menulis tokoh bisnis ternama dan CEO perusahaan besar baik lokal maupun global. Suka lari, baca, menulis dan melamun.

Artikel Terkait

Algorithmics Kini Hadir di Empat Kota Besar Indonesia
News

Algorithmics Kini Hadir di Empat Kota Besar Indonesia

Algorithmics, sekolah pemrograman internasional, perluas jangkauan pendidikannya di Indonesia dengan..

GeekTalk Bahas Akses Internet di Gelaran Technologue Award 2024
News

GeekTalk Bahas Akses Internet di Gelaran Technologue Award 2024

Technologue Media Kreatif baru saja menyelenggarakan Technologue Award 2024, sebuah event tahunan un..

Cara Aktivasi iMessage dan Facetime untuk Pelanggan XL Axiata
News

Cara Aktivasi iMessage dan Facetime untuk Pelanggan XL Axiata

Bagi para pengguna iPhone dan perangkat Apple lainnya, fitur iMessage dan FaceTime sangat penting da..

Riset Ungkap 62% Lansia Mampu Identifikasi Hoaks Saat Pemilu 2024
News

Riset Ungkap 62% Lansia Mampu Identifikasi Hoaks Saat Pemilu 2024

Pemilu. Seringkali, lansia dianggap kurang literasi digital, namun riset terbaru dari Tular Nalar me..


;