Startup Indonesia eFishery Berhasil Jangkau 1.000 Hektar Kolam di India
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Minggu, 17 Desember 2023 - 14:03 WIB
Gadgetdiva.id — Startup akuakultur lokal Tanah Air eFishery telah berhasil melebarkan sayapnya ke India. Perusahaan sudah menjangkau 1.000 hektar kolam di India.
eFishery resmi melakukan ekspansi ke India sejak bulan Maret 2023 lalu. Perusahaan tak hanya menjangkau ribuan hektar kolam, namun juga berhasil mendistribusikan lebih dari 3.000 metrik ton pakan.
Dengan pencapaian ini, eFishery semakin mmendekati misinya untuk memperluas jangkauan operasional ke lima negara bagian lainnya di India. Proyeksi tersebut ditargetkannya pada akhir tahun 2024.
eFishery menggunakan pendekatan ‘one country at time’ untuk ekspansi bisnisnya ke India. Artinya, perusahaan ingin bisnisnya dinilai berdampak secara berkala dan berkelanjutan.
“Dimulai dengan India, kami bangga dengan kemampuan eFishery mengerahkan potensi kekuatan akuakultur secara global melalui teknologi buatan Indonesia, dengan rata-rata peningkatan pendapatan pembudidaya mencapai dua hingga tiga kalo lipat,” ungkap CEO dan Co-Founder eFishery Gibran Huzafiah yang dikutip dari pernyataan resminya pada Jumat (15/12).
Gibran melihat potensi dan nilai industri akuakultur di India memiliki kemiripan dengan Indonesia. Yakni, didominasi oleh pembudidaya level kecil dan menengah.
eFishery hadir di India untuk memberdayakan pembudidaya supaya mereka dapat dengan cepat mengambil keputusan berdaarkan informasi dan data. Perusahaan ini ingin mengoptimalkan praktik budidaya dan meningkatkan hasil panen secara keseluruhan.
India sendiri memiliki populasi sekitar 1,4 miliar jiwa. Dimana tingkat konsumsi seafood-nya sekitar 60-70% dari populasi tersebut.
Di sisi lain, industri akuakultur di India memiliki nilai lebih dari USD 15 Miliar dan memiliki Compound Annual Growth Rate (CAGR) >8% selama tiga dekade terakhir. Ini artinya, ada potensi besar untuk industri akuakultur di India.
Hanya saja, pembudidaya kecil dan menengah di India masih menghadapi beragam tantangan. Misalnya saja, mereka masih memiliki kesulitan akses untuk pergi ke pasar, belum lagi skema harga yang tidak konsisten dan menguntungkan.
Di tambah, skema pembayarannya yang terlambat dan kurangnya informasi dasar manajemen budidaya dari berbagai sisi. Mulai tata cara, teknologi hingga inovasinya.
Tak hanya di India, dalam satu tahun ke depan, startup yang sudah menyabet gelar unicorn ini ingin melakukan ekspansi bisnis ke satu atau dua negara di Asia dan Amerika Latin. Di samping, menjalankan ekspor prduk udang ke luar negeri.
“Dengan menjadi mitra mereka, para kontributor utama ketahanan pangan lokal dan regional ini dapat berkontribusi lebih baik untuk menghasilkan sumber protein berkelanjutan yang dapat diakses oleh masyarakat global,” tutup dia.
Artikel Terkait
Apakah Tech Winter Masih Akan Melanda RI di Tahun 2024?
Gadgetdiva.id — Musim dingin alias tech winter yang melanda perusahaan teknologi akan terus..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 11 bulan lalu
- 3,250
Terungkap Teori Konspirasi Terkait Alasan Dipecatnya Sam Altman dari OpenAI
Gadgetdiva.id — Sebuah konspirasi di balik alasan pemecatan Sam Altman dari OpenAI terungka..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 11 bulan lalu
- 3,250
Strategi bukaPO Bidik Pertumbuhan Cepat dalam 1,5 Tahun
GadgetDiva.id — Hasil riset Svara Research Indonesia berjudul “Food Delivery Market Research�..
- by Herning Banirestu
- 11 bulan lalu
- 3,250
Telkomsel Mitra Inovasi Kini Berubah Jadi Telkomsel Ventures
Gadgetdiva.id — Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) yang sudah eksis sejak 4 tahun lalu kini beru..
- by Siti Sarifah Aliah
- 11 bulan lalu
- 3,250