Wanita berisiko lebih besar digantikan oleh robot dan mesin pintar di tempat kerja

0
Wanita robot

Wanita memiliki risiko lebih besar digantikan oleh robot dan mesin pintar daripada pria di tempat kerja. Hal ini diungkap oleh sebuah penelitian dari Kanada.

Dilansir dari sebuah artikel oleh Straight, Penelitian tersebut menunjukkan bahwa 44,4 persen wanita dalam angkatan kerja Kanada menghadapi kemungkinan sedang hingga tinggi untuk dipindahkan dari pekerjaan oleh robot dan mesin pintar. Sementara, rasio untuk laki-laki adalah 34,8 persen.

Studi berjudul “Automation and the Sexes: Is Job Transformation More Likely Among Women?” menggunakan data dari tahun 2016. Makalah ini ditulis oleh Marc Frenette dan Kristyn Frank keluar Kamis (24/9).

Frenette dan Frank mencatat bahwa sejumlah faktor tersebut terkait dengan risiko otomatisasi lebih besar yang dihadapi oleh wanita. “Misalnya, wanita berusia 55 tahun dan lebih tua memiliki 20,5 poin persentase lebih mungkin menghadapi risiko tinggi transformasi pekerjaan akibat otomatisasi daripada rekan pria mereka,” tulis mereka.

Sebagai perbandingan, wanita dan pria berusia 18 hingga 24 tahun menghadapi risiko yang sama. Kelompok wanita lain juga menghadapi risiko sangat tinggi. Termasuk mereka yang “tidak memiliki kualifikasi pasca-sekolah menengah (12,3 poin persentase lebih mungkin dibandingkan laki-laki yang sebanding) atau memiliki pendidikan pasca-sekolah menengah tanpa gelar (perbedaan 13,1 poin persentase)”.

Selain itu, wanita yang memilki “kemampuan membaca atau berhitung di bawah Tingkat 3 (masing-masing 11,6 dan 16,8 poin persentase)”. Wanita yang lahir di Kanada (12,9 persen), memiliki disabilitas (18,2 persen), bekerja paruh waktu (17,2 persen).

Sementara itu, yang tidak berserikat atau tercakup dalam perjanjian perundingan bersama (13,7 persen) dan bekerja di perusahaan menengah (dengan tidak lebih dari 10 karyawan: 19,2 persen; atau antara 51 dan 250 karyawan: 20,6 persen).

Para penulis mencatat bahwa data tidak mencakup informasi seperti sejauh mana perempuan dan laki-laki melakukan pekerjaan berulang.

“Literatur sebelumnya telah menunjukkan bahwa wanita lebih cenderung melaporkan melakukan tugas berualng daripada pria dalam pekerjaan yang sama, yang dapat menempatkan mereka pada risiko lebih besar dari transformasi pekerjaan terkait otomasi,” mereka mencatat.

Selain itu, penulis ingat bahwa studi sebelumnya menunjukkan bahwa “wanita lebih kecil kemungkinannya dibandingkan pria dalam pekerjaan yang sama untuk meningkatkan keterampilan mereka melalui pelatihan di tempat kerja yang juga dapat berkontribusi pada risiko transformasi pekerjaan yang lebih tinggi bagi wanita”.

“Namun, perbedaan ini lebih rendah daripada perbedaan gender dalam pekerjaan dengan intensitas melakukan tugas-tugas rutin,” yang mengarahkan para peneliti di tahun 2017 untuk “menyimpulakan bahwa kerentanan perempuan yang lebih tinggi terhadap transformasi pekerjaan sebagian besar didorong oleh perbedaan gender dalam distribusi tugas pekerjaan.”

Frenette dan Frank mencatat bahwa subjek perlu dianalisis lebih lanjut dengan “pertimbangan faktor tambahan”.

Baca juga, Killer Robot dan AI Ini Dapat Memusnahkan Umat Manusia


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan