15 Wanita Terkaya di Industri Teknologi Dunia

0

Setelah membahas daftar wanita terkaya di dunia tahun 2021, Gadgetdiva ingin kembali mengenalkan deretan wanita hebat dalam industri teknologi yang wajib kamu kenal.

Mengingat, industri teknologi rata-rata didominasi oleh laki-laki. Namun, mereka berhasil membuktikan bahwa perempuan juga bisa sukses berkarier dalam industri ini.

Dirangkum dari majalah Forbes, berikut adalah 15 wanita terkaya di Industri Dunia yang harus kamu ketahui. Hm, siapa saja ya kira-kira? Yuk, kenalan!

MacKenzie Scott

MacKenzie Scott kembali masuk dalam daftar wanita terkaya di industri teknologi dunia. Dalam peringkat ini dirinya menduduki posisi pertama.

Dilansir dari Forbes, kekayaan MacKenzie saat ini sebesar $58.2 Triliun. Data tersebut terhitung terakhir pada Jumat kemarin (9/4).

Menerima saham Amazon sebesar 25% setelah bercerai dari Jeff Benzos, wanita berusia 51 tahun ini menjadi dermawan aktif dalam Giving Pledge. Dirinya memberi sekitar $ 4 miliar untuk komunitas yang kurang terlayani seperti komunitas akademi dan komunitas universitas kulit hitam.

Bulan Maret lalu, MacKenzie dikabarkan menikah dengan Dan Jawett. Seorang guru sains dari sekolah anak-anaknya di Seattle. Kabar bahagia tersebut dilansir Forbes dari Giving Pledge.

Dalam laman yang ditemukan oleh Forbes tersebut, Dan mengungkapkan rasa bersyukurnya karena dipertemukan oleh MacKenzie. Menurutnya, MacKenzie merupakan wanita paling baik hati dan dermawan yang pernah ia kenal.

Laurene Powell Jobs & Keluarga

Peringkat ke-dua diduduki oleh Laurene Powell Jobs dan keluarga. Istri dari mendiang Steve Jobs ini mewarisi mliaran dolar saham dari Apple dan Disney.

Tahun 2017 lalu, Laurene membeli saham minoritas di induk dari NBA Washington Wizards dan NHL’s Washington Capitals. Dirinya juga membeli saham di beberapa media. Seperti, The Atlantic, California Sunday dan Majalah Popup.

Laurene telah menggunakan kekayaannya untuk bekerja melalui Emerson Collective, sebuah perusahaan investasi hibrida, dampak sosial dan filantropi yang dia dirikan pada tahun 2004.

Ia juga meluncurkan Emerson Collective Foundation selama paruh kedua tahun 2016 dengan hadiah sebesar $1,2 miliar sebagian besar di saham Disney.  Dari data yang tercatat oleh Forbes, kekayaan yang dimiliki Laurene hingga kemarin mencapai $19.9 Miliar.

Zhou Quenfei dan Keluarga

Zhou Quenfei memimpin Lens Technology, pemasok layar ponsel cerdas yang memiliki pelanggan seperti Samsung, LG, Microsoft dan Nokia. Dalam memulai kariernya, Quenfei sempat menjadi seorang pekerja pabrik imgran saat remaja.

Berkat penghasilannya sendiri, Quenfei saat ini dapat menduduki peringkat ke-tiga menjadi salah satu wanita terkaya dalam industri teknolgi. Hingga kemarin, kekayaannya yang tercatat dalam Forbes sebesar $12.5 Triliun.

Pemasok konsumennya juga melaminasi panel layar untuk Tesla. Quenfei pertama kali terjun sebagai pengusaha pada taun 1993 ketika dia mendirikan perusahaan suku cadang jam tangan dengan kerabatnya di sebuah apartemen yang berlokasi di Shenzen. Lens Technology menjadi populer di Bursa Efek Shenzen pada Maret 2015 setelah 22 tahun didirikan.

Wang Laichun

Wang Laichun merupakan pemimpin dari perusahaan elektronik Luxshare Precision Industry, sebuah produsen elektronik yang digunakan oleh Apple. Laichun juga bekerja untuk Hon Hai Precision Industry milik miliarder Taiwan Terry Gou yang dikenal dengan Foxconn, selama 10 tahun.

Setelah itu, wanita berusia 53 tahun ini keluar dari perusahaan pada tahun 1999. Kemudian, Laichun dan saudara laki-lakinya, Wang Laisheng bekerja sama untuk membeli Luxshare.

Saat ini, dirinya menduduki sebagai wakil ketua. Menurut data dari Forbes hari ini, Laichun menduduki peringkat ke-empat dari daftar wanita terkaya di bidang teknologi dengan jumlah kekayaan sebesar $ 7.8 Triliun.

Zeng Fanqin

Merupakan pemimpin dari Lingyi Technology, Zeng Fangqin menduduki peringkat ke-lima dalam daftar wanita terkaya di dunia dalam industri teknologi. Dengan jumlah kekayaan sebesar $5.3 triliun.

Lingyi Technology merupakan sebuah perusahaan pemasok suku cadang untuk smartphone, tablet dan komputer laptop. Produknya ini digunakan oleh Apple dan Huawei.

Zeng Fanqin kembali ke Cina setelah memulai karirnya di Silicon Valley. Maret 2018 lalu, dirinya menyelesaikan backdoor listing untuk Lingyi Technology di Bursa Efek Shenzhen dengan harga sekitar $3,4 miliar.

Dilansir dari Kontan, backdoor listing merupakan proses peralihan perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka tanpa mekanisme initial public offering (IPO). Namun, dengan akuisisi saham oleh perusahaan yang belum go public.

Wang Laichun

Judy Faulkner

Judy Faulkner merupakan pendiri dari perusahaan penyedia perangkat lunak rekam medis terkemuka di Amerika. Dinamakan Epic, Judy mendirikannya di ruang bawah tanah Wisconsin tahun 1979.

Selain menjadi CEO, dirinya juga merupakan seorang programmer dari perusahaan senilai $3,3 miliar (penjualan tahun 2020). Epic mendukung rekam medis lebih dari 250 juta pasien dan digunakan oleh pusat medis ternama seperi Johns Hopkins dan Mayo Clinic.

Epic sendiri tidak pernah mengumpulkan modal ventura atau melakukan akuisisi. Perusahaan ini mengembangkan semua perangkat lunaknya sendiri.

Berkat usahanya dalam memanjukan Epic, Judy Faulkner menduduki peringkat ke-enam dari daftar wanita terkaya di dunia dalam bidang teknologi versi majalah Forbes.

Dengan kekayaan sebesar $6 triliun yang tercatat oleh majalah tersebut sampai hari Jumat kemarin. Tahun 2015, Judy menandatangani Giving Pledge dan menyedekahkan 99% dari asetnya untuk yayasan amal swasta tersebut.

Meg Whitman

Dikenal sebagai CEO dari eBay dari tahun 1998 hingga 2008, Meg Whitman berhasil membawa platfrom tersebut meraih kesuksesan penjualan dari $5,7 juta menjadi $8 miiar di bawah kepemimpinannya.

Meg juga merupakan CEO dari Hewlett-Packard dari tahun 2011 hingga 2015, dimana dirinya mengawasi perpecahan dari perusahaan tersebut menjadi HP Inc. dan Hewlett Packard Enterprise. Pada Februari 2018, dirinya mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif dari HPE.

Tahun 2018 lalu, Meg Whitman sempat berinvestasi pada perusahaan olahraga elektronik yang berbasisi di LA, yakni Immortals LLC. Dirinya juga sempat mengambil posisi sebagai dewan direksi.

Sempat menduduki dewar direksi pada Procter & Gamble dan Dropbox, kini Meg merupakan CEO dari Quibli, sebuah platform video pendek baru milik Jeffery Katzenberg yang diluncurkan pada bulan April 2020 lalu.

Menduduki posisi ke-tujuh dalam daftar wanita terkaya di dunia dalam industri Teknologi, Meg Whitman memiliki kekayaan sebesar $6,4 triliun.

Dagmar Dolby dan Keluarga
Sumber foto: Celebrity Contact Database

Selanjutnya, di peringkat ke-delapan, Dagmar Dolby dan keluarga berhasil masuk dalam daftar wanita terkaya di industri teknologi. Dirinya memiliki sekitar 36% dari pendapatan perusahaan Dolby Laboratories yang didirikan oleh suaminya, Ray Dolby pada tahun 1965.

Dolby merupakan perusahaan yang memelopori teknologi suara surround yang digunakan dalam ribuan film dan produk. Teknologi audio yang dibawa oleh perusahaan ini dapat kamu temukan saat menonton bioskop. Yang terbaru adalah audio untuk video game dan perangkat seluler.

Kedua putra Dagmar juga berbagi hak suara atas beberapa aset. David menjadi anggota dewan di Dolby Labs. Sementara, Tom merupakan seorang novelis dan pembuat film.

Sejak 2015, Dagmar berkomitmen untuk memberi lebih dari $160 juta untuk University of Cambrige, dimana Ray Dolby mendapatkan gelar Ph.D dalam fisika.

Dagmar mendonasikan $20 juga kepada UC San Fransisco untuk mendirikan Dolby Family Center for Mood Disorders pada September 2018. Dirinya juga mendukung Academy Museum of Motion Pictures di Los Angeles. Hingga kini, kekayaannya yang tercatat di majalah Forbes telah mencapai $5,6 triliun.

Margot Birmingham Perot

Sumber foto: Celebrity Contact Database

Margot Brimingham Perot adalah istri dari mendiang pengusaha tekonologi sekaligus calon presiden, H. Ross Perot, Sr. Margot memberi suaminya cek senilai $1.000 untuk memulai Electronic Data Systems. Lalu, suaminya tersebut menjual EDS keapda GM di tahun 1984 dengan keuntungan $1,5 miliar.

Margot dan keluarganya membantu yayasan Margot Perot Center yang berlokasi di Dallas. Yayasan tersebut telah melahirkan lebih dari 120.000 bayi sejak 1983.

Sempat bekerja menjadi mantan guru, Margot juga mendukung secara filantropis Museum of Nature and Science dan Global Fund for Children. Ia bertemu dengan suaminya pada kencan buta. Ross meninggal pada Juli 2019 dalam usia 89 tahun setelah berjuang melawan leukimia.

Saat ini, Margot Brimingham Perot menduduki peringkat ke-sembilan dari daftar wanita terkaya di dunia dalam bidang teknologi yang versi majalah Forbes. Dengan jumlah kekayaan sebesar $4,1 triliun.

Hong Ra Hee

Hong Ra Hee merupakan istri dari mendiang chariman Samsung Group, Lee Kun hee yang meninggal pada Oktober 2020 lalu. Suaminya tersebut menjadi orang terkaya di Korea Selatan.

Ra Hee sendiri merupakan direktur dari Museum Seni Samsung yang dikenal dengan Leeum dan juga Ho-Am Art Museum sebelum mengundurkan diri pada tahun 2017. Hong Ra Hee erupakan lulusan seni dari Universitas Nasional Seoul.

Kedua museum tersebut berisi koleksi milik ayah mertuanya, pendiri Samsung Lee Byung-Chull. Sementara, ayahnya sendiri merupakan ketua salah satu surat kabar harian terbesar di Korea, JoongAng Ilbo yang sekarang dijalankan oleh keponakannya.

Salah satu saudara laki-lakinya, Hong Seok-joh memimpin jaringan toko sebra ada terbesar di Korea dan juga seorang miliarder. Saat ini, Hong Ra Hee menduduki peringkat ke-sepuluh dalam daftar wanita terkaya di dunia dalam bidang teknologi dengan kekayaan sebesar $4.2 triliun.

Melissa Ma
Sumber Foto: China Daily

Melissa Ma merupakan istri dari Robin Li, CEO Baidu.  Baidu merupakan pusat layanan web terbesar di Cina.

Melissa meninggalkan Baidu pada tahun 2007, namu tetap kembali sebagai asisten khusus ketua satu dekade kemudian. Dirinya mengawasi bidang-bidang seperti investasi.

Saat ini, Melissa menduduki peringkat ke-sebelas dalam daftar wanita terkaya di dunia dalam bidang teknologi. Dengan kekayaan sebesar $3.4 triliun versi majalah Forbes.

Thai Lee

Pada peringkat ke-dua belas ada Thai Lee yang merupakan CEO dari perusahaan provider TI SHI Internasional. Perusahaan tersebut memiliki lebih dari 20.000 pelanggan termasuk Boeing dan AT&T, kini penjualan mereka telah mencapai $10,7 miliar.

Thai Lee lahir di Bangkok dan dibesarkan di Korea Selatan. Lalu, pindah ke AS untuk melanjutkan sekolah menengah. Thai meraih gelar MBA Harvard.

Sebelum bekerja di SHI, Thai pernah bekerja untuk Procter & Gamble dan American Express. Tahun 1989, Thai dan mantan suaminya membayar kurang dari $ 1 juta untuk pengecer perangkat lunak pada tahun 1989.

Pada tahun 2018, Thai Lee bergabung dengan dewan direksi Sonde Health merupakan afiliasi dari perusahaan farmasi PureTech Health yang mengembangkan teknologi diagnostik berbasis suara.

Lucy Peng

Lucy Lei Peng merupakan direktur perusahan teknologi keuangan Ant Group dari 2013 hingga Agustus 2020. Lucy sebelumnya pernah menjadi chief people officer dan memegang posisi lain di Alibaba Group.

Dirinya lulus dari Institiut Perdagangan Hangzhou, Universitas Gongshang Zhejiang pada tahun 1994 dengan gelar sarjana dalam bidang administrasi bisnis. Lucy menduduki peringkat ke-tiga belas dengan jumlah kekayaan sektia $2.9 triliun.

Eva Maria Bucher-Haefner

Peringkat ke-empat belas diduduki oleh Eva Maria Bucher-Haefner. Sebagian besar kekayaannya berasal dari saham sebelumnya pada IT management software maker CA Technologies yang diakuisisi oleh Broadcom pada tahun 2020.

Eva mewarisi setengah saham dari ayahnya, Walter dalam bisnis, ketika dia meninggal pada Juni 2012. Walter menjadi miliarder tertua di dunia dalam usia 101 tahun. Dia dan saudara laki-lakinya, Martin Haefner juga mewarisi saham yang sama di dealer mobil AMAG. Eva menjual sahamnya di AMAG kepada Martin yang juga menjadi miliarder di tahun 2018.

Eva juga menjalankan Moyglare, peternakan kuda seluas 500 hektar di Irlandia yang dibeli oleh ayahnya pada tahun 1962. Peternakan tersebut menjadi rumah bagi sekitar 100 kuda saat ini. Kini, kekayaan Eva yang tercatat oleh majalah Forbes berjumlah $2.8 triliun.

Karin Schick

Mewarisi saham dari Bechtle AG milik ayahnya, Gerhard, Karin Schick menduduki peringkat ke-lima belas dalam daftar wanita terkaya di dunia dalam industri teknologi. Karin memiliki kekayaan sekitar $ 3 triliun.

Ayah Karin ikut mendirikan perusahaan IT di Heilbornn, Jerman pada tahun 1983. Bechtle mencakup lanskap IT. Mulai dari saran strategi ahli hingga layanan terkelola yang dapat mengambil alih operasi lengkap sistem perusahaan. Perusahaan tersebut memiliki 11.487 karyawan dengan pendapatan melebihi $6,5 miiiar.

Baca juga, 5 Wanita Terkaya Di Dunia Tahun 2021


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan