Melania Trump dikabarkan meluncurkan platform untuk menjual NFT. Peluncuran ini menjadi langkah pertamanya sejak meninggalkan White House.

Dilansir dari Seattle Times, NFT yang diluncurkan oleh Melania ini merupakan platform untuk menjual NFT. Atau, toiken yang tidak dapat dipertukarkan.

Hal ini tentunya tak sejalan dengan pemikiran Donald Trump. Sebelumnya, mantan presiden Amerika Serikat tersebut pernah menyebut bitcoin merupakan penipuan yang “bersaing melawan dollar”. Kini, Melania telah mengumumkan usaha bisnis baru yang merangkul crypotcurrency dan seni digital.

Penawaran pertama NFT Melania ini adalah penggambaran cat air dari “mata biru kobaltnya” yang bernama “Melania’s Vision”. Melania menyatakan NFT ini bisa menjadi jimat untuk mengispirasi para kolektornya.

Setiap NFT akan menelan biaya sekitar $187 (sekitar Rp. 2,6 juta). Melania juga menambahkan bahwa bulan depan ia akan menawarkan NFT dalam salah satu lelang paling bersejarah. Di mana akan mencakup “karya seni digital, fisik dan aksesori fisik yang unik”, namun dirinya tak menjelaskan lebih lanjut.

Wanita berusia 51 tahun tersebut juga menyatkan bahwa sebagian hasil dari NFT ini akan digunakan untuk membantu anak-anak asuh. Namun, kantornya tak menanggapi pertanyaan tentang seberapa besar bagian tersebut.

“Saya membayangkan dengan bahasa yang tidak jelas itu, usaha barunya pasti akan diteliti,” kata Katherin Jellison, profesor sejarah di Univesitas Ohio.

Melania telah lama menunjukkan bahwa dirinya sangat berbeda dari suaminya. Namun, tindankannya sering menunjukkan betapa miripnya keluarga Trump.

Banyak catatan yang menyatakan bahwa dirinya tidak menjauhkan diri dari klaim tak berdasar suaminya bahwa Joe Biden mencuri suara pemilihan. Serta, pengumuman barunya mengejutkan banyak orang sebagai tanda bahwa dia tak jauh berbeda dari suaminya. Yakni, sangat tertarik untuk menghasilkan uang dan mempromosikan citra yang dikuratori dengan cermat.

“Proyek baru ini dalam banyak hal mengatakan dia adalah Trump sejati,” kata Katherin. “Dia berjiwa wirausaha dan dia ingin menjadi pusat perhatian, dengan cara yang dia sebut sebagai bidikan.”

Katherin juga menyatakan bahwa sementara banyak orang tidak memperhatikan apa yang dilakukan Melania Trump akhir-akhir ini, ia terus memiliki pencala dan pengagum yang bersemangat.

Di media sosial, usaha barunya itu langsung dikecam sebagai pengambilan uang tunai yang tidak pantas oleh beberapa orang. Serta, dipuji sebagai cara cerdas untuk mengumpulkan uang untuk anak-anak oleh orang lain.

“Saya bangga mengumumkan upaya NFT baru saya, yang mewujudkan hasrat saya terhadap seni, dan akan mendukung komitmen berkelanjutan saya kepada anak-anak melalui inisiatif Be Best saya,” kata Melania dalam sebuah pernyataan.

NFT Melania akan didukung oleh Parler. Merupakan sebuah platform media sosial yang telah menarik banyak pendukung mantan presiden setelah platform yang lebih besar mulai menindak dan menghapus pengguna yang memposting dengan cara yang melanggar ketentuan mereka.

Jae Gnazzo, seorang ahli NFT di Blockchain Association menyatakan salahs atu alasan mengapa NFT meledak dalam popularitas adalah karena mereka memungkinkan artis untuk secara langsung menjangkau audiens yang besar.

Dikutip dari Breitbart News mengatakan bahwa Melania Trump beralih ke NFT karena mereka adalah platform tanpa gangguan dari sensor.

“Sejak meninggalkan White House, saya telah membayangkan menciptakan platform baru di mana Freedom of Speech dapat berkembang… Galeri NFT baru saya, MelaniaTrump.com menggunakan sifat terdesentralisasi dari Blockchain Technology dan memberikan koneksi langsung ke orang-orang di seluruh dunia,” tutup Melania Trump.

Apa Itu NFT?

Dilansir dari Kompas.com, NFT (Non-Fungible Token) adalah salah satu jenis aset digital yang sedang naik daun. NFT biasanya digunakan oleh seorang seniman untuk menjual karya seninya atau konten digital mereka.

NFT sendiri merupakan aset digital yang menggambarkan obyek asli. Seperti karya seni, musik atau item yang terdapat pada game dan video.

Secara sederhana, NFT mengubah karya seni digital dan jenis barang koleksi lainnya menjadi satu-satunya, sehingga karya seni tersebut bisa diverifikasi keasliannya dan mudah diperdagankan melalui blockchain.

Baca juga: TechDiva of The Year: Dian Siswarini, CEO XL Axiata