Valerie Thomas, Perempuan Kulit Hitam Penemu Teknologi Film 3D

Valerie Thomas, Perempuan Kulit Hitam Penemu Teknologi Film 3D
TechDiva

Valerie Thomas, Perempuan Kulit Hitam Penemu Teknologi Film 3D

Valerie Thomas, Perempuan Kulit Hitam Penemu Teknologi Film 3D

Valerie Thomas, Perempuan Kulit Hitam Penemu Teknologi Film 3D # Sumber : gadgetDiva

Gadgetdiva.id — Valerie Thomas merupakan perempuan asal Maryland, Amerika yang diklaim sebagai penemu teknologi film 3 dimensi (3D). Kalau paradiva suka film Avatar yang tayang 2009 lalu? Atau Spy Kids 3-D: Game Over, mungkin kita bisa berterima kasih pada perempuan kulit hitam ini.

valerie thomas

Lesti Kejora Bikin Metaverse, Targetkan 50 Juta Penggemar Leslar

Dalam situs Lemelson MIT, Valerie L. Thomas digambarkan sebagai seorang perempuan kulit hitam yang sangat pintar. Lahir di Maryland pada Februari 1943, Valerie kecil sangat antusias dengan barang-barang elektronik dan teknologi yang ada di sekitarnya. Di usia 8 tahun, dia pernah membaca buku bertajuk ‘The Boy’s First Book on Electronics’. Buku inilah yang kemudian menginspirasinya untuk tahu lebih dalam tentang teknologi.

Baca juga: CEO XL Axiata Perjuangkan pemberdayaan UMKM Perempuan

Dengan buku itu, dia mencoba bertanya pada ayahnya, yang diharapkan bisa membantunya mengerjakan beberapa tugas sekolahnya. Namun ternyata tidak. Apalagi Valerie juga tidak bersekolah di sekolah umum. Ketika kecil, dia belajar di sekolah khusus perempuan. Kala itu, pelajaran sains dan teknologi bukanlah mata pelajaran penting dan tidak diajarkan untuk perempuan.

Semangat Valerie untuk belajar eksakta tidak urung sampai situ. Di kampus Morgan State University, dia akhirnya bisa mendalami pelajaran eksak, seperti matematika, fisika, sampai teknologi. Dia merupakan salah satu dari dua wanita yang mengambil jurusan fisika. Saking pintarnya, tidak heran jika kemudian dia bisa bergabung dan bekerja di NASA sebagai data analis sekaligus ahli matematika.

Di NASA lah dia bisa berkreasi dan menemukan apa yang disebut sebagai transmiter ilusi. Awal di NASA, dia menduduki posisi sebagai pengembang sistem pemrosesan gambar untuk satelit bumi Landsat, satelit pertama yang mengirim gambar multi-spektral untuk mempelajari sumber daya Bumi dari luar angkasa.

Pada tahun 1976, dia melihat sesuatu di pameran ilmiah yang akan membawanya ke arah penemuan Illusion Transmitter. Kala itu, dia melihat ilusi bola lampu bercahaya yang telah dibuka dan dilepas dari lampu. Hal itu dibuat menggunakan bohlam kedua yang mengarah ke bawah soket yang ada dekat soket bagian atas. Dengan menggunakan cermin cekung, mereka menghasilkan ilusi bohlam yang menyala. Tidak seperti cermin datar, yang menghasilkan gambar yang tampak di dalam, atau di belakang cermin, cermin cekung membuat gambar yang tampak nyata, atau di depan cermin itu sendiri.

Valerie Thomas tertarik, dan bertanya-tanya bagaimana gambar seperti itu dapat ditransmisikan seperti gambar lain pada saat itu. Dia pun mulai bereksperimen pada tahun 1976, menyiapkan peralatan untuk mengamati hubungan antara suatu objek dan bayangan sebenarnya relatif terhadap posisi dari cermin cekung. Dia berpikir bahwa jika mungkin untuk menyajikan dan mengirimkan jenis gambar tiga dimensi yang realistis ini, perbaikan besar dapat dibuat dalam video, dan bahkan televisi, di masa depan.

Valerie ThomasValerie Thomas dan alat pemancar ilusi buatannya. (onyx zone youtube)

Valerie Thomas dan paten

Pada tahun 1980, ia menerima paten untuk pemancar ilusi buatannya, yang menggunakan cermin cekung di ujung pemancar serta di ujung penerima untuk menghasilkan gambar ilusi optik. NASA kabarnya masih menggunakan teknologi tersebut sampai saat ini. Para ilmuwan juga sekarang sedang mengerjakan cara untuk memasukkannya ke dalam alat bedah agar bisa melihat ke dalam tubuh manusia. Tak menutup kemungkinkan jika alat tersebut juga bisa dimanfaatkan langsung ke perangkat televisi dan layar video suatu hari nanti.

Thomas terus bekerja untuk NASA hingga pensiun pada tahun 1995, menjabat sebagai manajer proyek Space Physics Analysis Network (SPAN) dan terakhir sebagai Associate Chief Space Science Data Operations Office.

Selama karirnya Thomas berkontribusi pada pengembangan SPAN (Jaringan Analisis Fisika Luar Angkasa untuk penelitian yang berkaitan dengan komet Halley, studi lubang ozon, dan supernova. Dia telah menerima sejumlah penghargaan NASA termasuk GSFC (Goddard Space Flight Center) Award of Merit, dan NASA Equal Opportunity Medal. Dia terus membimbing siswa muda melalui National Technical Association (NTA), Science Mathematics Aerospace Research and Technology (SMART), Inc., dan SHADES OF BLUE DMV (District of Columbia, Maryland, dan Virginia) Chapter.


author-img_1

Siti Sarifah Aliah

Reporter

Jurnalis teknologi dan gadget sejak 2005. Mulai dari Majalah Digicom, pernah di Tabloid Ponselku, pendiri techno.okezone.com, 5 tahun di Viva.co.id, 2 tahun di Uzone.id. Pernah bikin majalah digital Klik Magazine, sempat di perusahaan VAS Celltick Technologies. Sekarang jadi founder Gadgetdiva.id, bantuin Indotelko.com dan Gizmologi.id. Supermom dengan 2 orang superkids. update

Artikel Terkait

Lala Karmela : Istirahat Medsos Bagus Untuk Mental Health
TechDiva

Lala Karmela : Istirahat Medsos Bagus Untuk Mental Health

Gadgetdiva.id — Lala Karmela adalah Penyanyi yang merilis single duet bersama Nathania Jual..

Lesti Kejora Bikin Metaverse, Targetkan 50 Juta Penggemar Leslar
TechDiva

Lesti Kejora Bikin Metaverse, Targetkan 50 Juta Penggemar Leslar

Gadgetdiva.id — Lesti kejora bikin metaverse bersama suami, Rizky Billar. Dalam pemaparan d..

CEO XL Axiata Perjuangkan Pemberdayaan UMKM Perempuan Lewat Women20
TechDiva

CEO XL Axiata Perjuangkan Pemberdayaan UMKM Perempuan Lewat Women20

Gadgetdiva.id — CEO XL Axiata memberikan dukungan aktif pada penyelenggaraan forum G20 di I..

Kia Poetri: Ga Punya Duit? Mending Jual Ponsel daripada Motor
TechDiva

Kia Poetri: Ga Punya Duit? Mending Jual Ponsel daripada Motor

Gadgetdiva.id — Artis Peran Kia Poetri dikenal sebagai freestyle motor sebelum ia terjun ke..


;