Gadgetdiva.id — Ulang tahun Sulianti Saroso dirayakan oleh Google Doodle hari ini (10/5). Ia merupakan salah satu dokter perempuan pertama di Tanah Air.

Ilustrasi Sulianti Saroso ini muncul di kolom pencarian Google. Ilustrasinya tersebut dibuat oleh seorang ilustrator tamu bernama Lenny.

“Doodle hari ini merayakan Prof. Dr. Julie Sulianti Saroso yang merupakan salah satu dokter wanita pertama di Indonesia,” ungkap Google pada laman Doodle, Rabu (10/5).

Perempuan pemilik nama asli Julie Sulianti Saroso ini memiliki gelar dokter dan profesor. Dia telah mengorbankan hidupnya untuk membantu masyarakat yang rentan akan akses layanan kesehatan yang berkualitas.

Terinspirasi oleh Ayahnya yang juga seorang dokter, Sulianti Saroso memang telah berminat di bidang kedokteran sejak usia muda. Dia mendapat gelar dokter dari Geneeskundige Hoge School pada tahun 1942.

Sulianti Saroso, Salah Satu Dokter Perempuan Pertama Indonesia

Sulianti melanjutkan pendidikannya di Eropa dan Amerika Serikat. Di sana dia memperoleh beberapa gelar lanjutan dalam kesehatan masyarakat.

Kemudian, dirinya mendapat beasiswa dari WHO untuk mempelajari sistem kesehatan ibu dan anak di seluruh Eropa. Dari pendidikan yang ditempuhnya itu, Sulianti berhasil membawa penyuluhan pendidikan KB dan keluarga berencana ke Indonesia di tahun 1952.

Selama masa berkarirnya, perempuan kelahiran 10 Mei 1917 ini hampir tak penrah menyuntik pasiennya maupun menulis resep. Hal tersebut dikarenakan dirinya memang tak tertarik menjadi dokter praktek alih-alih memilih sebagai peneliti dan perancang kebijakan kesehatan.

“Ibu itu hampir-hampir tak pernah menyuntik orang atau menulis resep. Ibu itu lebih sebagai dokternya masyarakat,” ungkap Dita Saroso, anak dari Sulianti Saroso yang dikutip dari laman indonesia.go.id.

Foto: Indonesia.go.id

Di tahun 1967, dirinya menjabat sebagai Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan dan Pembasmian Penyakit Menular (P4M). Dirinya juga merangkap sebagai Direktur Lembaga Riset Kesehatan Nasional.

Perempuan kelahiran Karangasem, Bali tersebut juga turut membangun pos-pos kesehatan masyarakat di berbagai lokasi. Hasil dari observasi lapangan tersebut lahir beragam rekomendasi seperti vaksinasi massal, vaksinasi reguler (untuk anak usia dini), pelayanan keseahtan bagi ibu dan anak, produksi cairan Oralit termasuk perencaan dan pengendalian kehamilan.

Sulianti turut aktif dalam organisasi taktis seperti Wanita Pembantu Perjuangan, Organisasi Putera Puteri Indonesia dan KOWANI. Dia bahkan turut menjadi bagian dari daftar panjang para pejuang kemerdekaan yang ditahan.

Setelah revolusi kemerdekaan, dokter Sulianti kembali bekerja di Kementerian Kesehatan. Ia ditempatkan di Yogyakarta sebagai Kepala Jawatan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan RI setelah menyelesaikan pendidikannya di Universitas London.

Pada tahun 1969, dia juga sempat mengajar di Universitas Airlangga. Serta, membantu melatih generasi dokter dan petugas kesehatan.

Mendekati masa pensiunnya di tahun 1970-an, Sulianti aktif sebagai konsultan untuk lembaga WHO dan UNICEF. Pascapensiun dia masih turut menjadi tim penasihat untuk Menteri Kesehatan.

Sulianti Saroso disematkan menjadi nama resmi rumah sakit Pusat Infeksi yang diresmikan pada tahun 1995. Sebab dirinya turut andil dalam pembangunan RS tersebut yang sebelumnya adalah Klinik Karantina di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News