Gadgetdiva.id — JP Morgan, sebuah induk perusahaan jasa keuangan dan bank investasi multinasional asal Amerika merilis daftar Top 100 Asia-Pasific Women-Powered, High-Growth Business. Salah satu di antaranya ialah Claudia Kolonas, Co-Founder dari Pluang.

Top 100 Asia-Pasific Women-Powered, High-Growth Business alias daftar 100 pemimpin bisnis perempuan di Asa Tenggara versi JP Morgan ini dikurasi dari komponen pendapatan perusahaan dan total karyawan, total jumlah pendanaan, kepercayaan investor serta industri terhadap perusahaan. Perusahaan tersebut aktif dan beroperasi di 12 pasar Asia Pasifik.

Di antaranya ialah Australia, Tiongkok, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand dan Vietnam. Ke lima nama negara ini memiliki bisnis yang dirintis oleh perusahaan.

Indonesia sendiri termasuk negara yang memiliki bisnis dengan angka pendanaan paling tinggi sebesar USD 1,4 miliar. Angka terseebut bahkan berhasil mengalahkan Korea Selatan dan Hong Kong.

“Indonesia butuh lebih banyak pemimpin perempuan di sektor teknologi. Dari 100 nama pemimpin perempuan ini, saya berharap lebih banyak lagi sosok women in tech yang bisa masuk di daftar ini,” ungkap Co-Founder Pluang, Claudia Colonas yang dikutip dari pernyataan resminya, Sabtu (13/5).

Claudia menilai produktivitas bisnis yang dirintis oleh perempuan perlu didukung oleh ekosistem yang suportif. Hal tersebutlah yang menjadi tantangan untuk semua perempuan di bidang tekonologi yang sebagian besar didonimasi oleh pria.

“Memiliki tim dengan latar belakang beragam juga menjadi salah satu ‘nilai lebih’ yang mampu membawa berbagai pandangan bisnis dan inovasi di Pluang,” lanjut Claudia. 

JP morgan sendiri memproyeksikan potensi perluasan kesempatan kerja sampai lebih dari 74 juta pekerjaan baru bagi perempuan yang memulai bisnsinya di level yang sama dengan laki-laki.

Dari 15,000 bisnis dengan pertumbuhan tinggi di seluruh kawasan Asia Pasifik, hanya 5,7% diantaranya dirintis dan dipimpin oleh perempuan. Padahal peran wanita di bisnis sektor teknologi mendominasi sektor lainnya, yakni sebesar 22 persen.