Gadgetdiva.id — CEO AMD Lisa Su menyatakan bahwa AI dapat mendukung alat bisnis. Pihaknya telah menggunakan teknologi pembelajaran mesin tersebut untuk membantu merancang chip masa depan.

Selama konferensi World Artificial Intelligence Conference di Shanghai, Lisa Su menyampaikan beberapa pernyataan terkait revolusi AI dan bagaimana AMD memanfaatkan kemajuan di bidang ini untuk desain produk di masa depan. Dia percaya bahwa rekayasa perangkat keras akan segera membutuhkan keahlian yang lebih besar untuk menghasilkan desain chip yang kompetitif.

CTO AMD Mark Papermaster turut mengonfirmasi bahwa AMD telah menggunakan model AI dalam desain, pengujian dan verifikasi semikonduktor. Hal tersebut masuk dalam rencana mereka untuk secara bertahap memasukannya ke dalam alur kerja desain chip bersama dengan alat Electronic Design Automation (EDA) tradisional.

Jika bahasa pemasarannya terdengar asing, itu karena kita telah mendengar hal ini sebelumnya dari Nvidia serta setiap vendor EDA yang ingin membuat rangkaian perangkat lunak mereka lebih baik bagi para produsen.

Sama seperti AMD, Team Green memiliki tim peneliti dan insinyur yang terus berkembang serta didedikasikan untuk mengotomatisasi maupun meningkatkan desain chip menggunakan alat AI, dengan fokus untuk memecahkan masalah sulit seperti kemacetan perutean dan integritas sinyal serta mengoptimalkan fitur paling dasar dari logika transistor yang digunakan dalam GPU dan silikon canggih lainnya.

Sedangkan, untuk perangkat keras yang digunakan untuk mempercepat tugas-tugas AI serta perangkat lunak yang diperlukan untuk memanfaatkannya, AMD secara tradisonal tertinggal dari Nvidia. Baru-baru ini, Team Red telah membuat beberapa kemajuan di bidang perangkat keras dengan produk Radeon Instinc-nya, namun perpustakaan perangkat lunak ROCm-nya belum melihat jenis adopsi seperti yang dimiliki CUDA Nvidia.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News

Suka dengan artikel di atas? Click to DONATE