OpenAI Depak Dua Perempuan dari Jajaran Dewan Direksi

0
OpenAI
Helen Toner [Foto: Business Insider]

Gadgetdiva.id —  Dewan Direksi OpenAI nampaknya didominasi oleh pria setelah kembalinya Sam Altman sebagai CEO. Sejauh ini, perusahaan telah mendepak dua perempuan dari jajaran direksinya.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (21/11) lalu, Helen Toner dan Tasha McCauley termasuk di antara kelompok yang memilih untuk menggulingkan Sam Altman dari posisinya. Kemudian, mereka mengundurkan diri dan digantikan oleh co-CEO Salesforce Bret Taylor, Larry Summers dan Adam D’Angleo dan diperkirakan akan bertambah kembali menjadi sekitar sembilan orang.

Kurangnya anggota perempuan dalam jajaran tersebut memicu perdebatan di dunia maya. Perusahaan tersebut dinilai kekurangan nilai keragaman dalam susunan jajaran direksinya yang baru.

Hal tersebut juga menimbulkan kekhawatiran terkait keragaman dalam industri AI yang lebih luas. Terutama karena model yang dihasilkan oleh perusahaan seperti OpenAI ini sebelumnya telah dituduh menghasilkan tanggapan yang bias.

Kurangnya Representasi dan Keseimbangan dalam OpenAI

Kepergian Toner dan McCauley telah membuat susunan dewan direksi OpenAI yang baru menjadi sorotan. Bahkan, menimbulkan perdebatan dan bahan diskusi baru.

Seperti yang dicuitkan oleh Founding Director Tow Center for Digital Journalism Emily Bell dalam akun X-nya. Dia menyatakan bahwa OpenAI telah memecat anggota perempuan dalam dewan, namun malah mempertahankan ketua dewan yang mengawasinya.

OpenAI
Tasha McCauley [Foto: BOL News]
Bell menujukkan bahwa Summers pernah menyatakan bahwa pria secara alami lebih baik dalam sains daripada wanita. Pernyataan tersebut mengacu pada Jeffry Epstein setelah dia terdaftar sebagai pelaku kejahatan seksual – sesuatu yang menurut Summers “sangat disesalkan”.

“Saya kira kita tahu bahwa masa depan baru yang revolusioner bagi umat manusia akan berbeda di tangan manusia yang paling etis,” tulis Bell dikutip dari Business Insider pada Jumat (24/11).

Salah satu saingan utama OpenAI juga turut mengomentari kurangnya keragaman dalam jajaran dewan direksi baru perusahaan.

“Bret (Taylor) sangat fantastis dan mengingat dia membuat peta Google, AGI harus tahu kemana arahnya. Tapi tolong, lebih banyak representasi dan keseimbagnan di sini — orang kulit putih yang berkuasa adalah <0,01% dari dunia,” ungkap CEO Stability AI Emad Mostaque.

Perdebatan seputar keragaman ini nampaknya masih menjadi permasalahan di beberapa perusahaan AI. Dimana masalah bias dipandang sebagai salah satu bahaya dunia nyata yang ditimbulkan oleh AI.

Salah satu pendiri dan CEO Andisearch Angela Hoover menaytakan bahwa kurangnya keragaman dalam industri ini menjadi perhatian.

“Meskipun AI sangat didominasi oleh laki-laki dan kami masih melihat kesenjangan gender yang besar di acara-acara AI di San Francisco, kami berharap hal ini akan berubah seiring dengan semakin banyaknya perempuan yang terlibat dalam perusahaan AI. Semakin banyak keragaman yang kita miliki di AI, semakin baik,” ujarnya.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan