Mengenal Lebih Jauh 3 Kartini di Balik Game Lokapala

Mengenal Lebih Jauh 3 Kartini di Balik Game Lokapala
TechDiva

Mengenal Lebih Jauh 3 Kartini di Balik Game Lokapala

Mengenal Lebih Jauh 3 Kartini di Balik Game Lokapala

Mengenal Lebih Jauh 3 Kartini di Balik Game Lokapala # Sumber : gadgetDiva

Gadgetdiva.id — Lokapala adalah sebuah gim MOBA (Massively Online Battle Arena) pertama di Indonesia yang dikembangkan oleh Antarupa Studios. Siapa sangka ada tiga perempuan yang turut mengambil andil dalam perkembangan gim tersebut?

Setidaknya ada tiga kartini yang memimpin divisi IP (Intelectual Property) Development di Antarupa Studio. Mereka adalah Ninoi Kiling, Grace Wijaya dan Jenny.

Kenalin! Perempuan Pemilik Suara Siri iPhone, Karen Jacobsen

Masing-masing dari ketiga perempuan ini berhasil mengambil andil peran mereka di industri yang didominasi oleh para pria. Kenalan lebih jauh lagi yuk sama mereka, Paradiva.

Lokapala

3 Kartini di Balik Game Lokapala

Ninoi Kiling memimpin divisi IP Development dan Riset di Antarupa Studios sejak 7 tahun lalu. Tepatnya, saat Lokapala pertama kali dikembangkan.

Ninoi bertanggung jawab atas semua produk yang berhubungan dengan IP tercipta. Sekaligus, rilis dengan kualitas yang bagus.

Perempuan ini berhasil mengangkat The Sin Nio menjadi salah satu Ksatriya di Lokapala. Sekilas informasi, Sin Nio adalah salah satu pahlawan nasional di zaman pra-kemerdekaan. Namun, tak banyak yang mengenalnya.

Lokapala

Pada tahun 2020, Lokapala resmi merilis Ksatriya Nio. Berkat jerih payah Ninoi ini, Komnas Perempuan Indonesia mengusulkan The Sin Nio menjadi Pahlawan Nasional di tahun 2022.

Walaupun untuk sekarang masih belum ada lanjutan dari usulan ini, tapi ini adalah langkah awal yang sangat baik. Hal ini merupakan salah satu pencapaian terbesar Ninoi.

Menurut Ninoi, salah satu momen paling berkesan selama berkarir di Antapura saat pertemuan Zoom bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim.

Ninoi melihat adanya potensi besar dalam industri IP di Indonesia. Meski belum banyak profesi yang bergerak di industri ini, namun Lokapala menjadi salah satu IP buatan Indonesia yang cukup matang.

Lebih lanjut, Ninoi jug amerasa bahwa dirinya tak ada masalah harus bekerja di industri yang didominiasi oleh pria. Menurutnya, dirinya tak terlalu terpengaruh oleh persaingan.

Biasanya yang menjadi isu ialah anggapan kalau pria harus lebih logis dari perempuan. Sebab, perempuan lebih mengandalkan persaan. Akan tetapi, menurut Ninoi, untuk bekerja secara maksimal butuh keduanya.

“Sebagai penutur cerita, kita harus percaya bahwa tugas kita ini bukan cuma melestarikan cerita yang udah ada, turun temurun diserahkan pada kita, tapi juga bagaimana cerita kita bisa memberikan dampak ke sekitar kita. Jadi, ceritalah sebanyak mungkin. Amati bagaimana cerita kalian bisa memberikan dampak ke penonton kalian, karena saya percaya, cerita bisa mengubah bangsa, satu orang dalam satu waktu,” ungkap Ninoi yang dikutip dari pernyataan resmi pada Senin (22/4).

Kartini pemimpin Antarupa Studios selanjutnya ialah Grace Wijaya. Dia merupakan seorang Supervisior Writer yang turut andil dalam menciptakan karakter dan cerita di Lokapala.

Lokapala

Grace sudah berkarir di Antarupa lebih dari tiga tahun yang lalu. Dirinya bertanggung jawab dalam mengolah ide bernilai tinggi, sehingga dapat menjadi cerita yang menarik dan bisa diterima oleh penonton.

Dia berusaha untuk memastikan bahwa setiap karya dikemas sedemikian rupa. Sehingga, dapat relevan dengan generasi saat ini, tanpa harus menghilangkan nilainya.

Selama berkarir di Antarupa, Grace sudah merancang berbagai macam karakter yang terinspirasi dari suku dan budaya Indonesia. Karakter-karakter ini mencakup Lando yang terinspirasi dari Suku Bajo dan Nanjan yang terinspirasi dari Suku Dayak.

Tak hanya itu, Grace Wijaya juga turut merancang karakter yang terinsipasi dari toko mitologi Mahabali di Lokapala. Yakni, Mavell.

Grace merasa bangga bisa jadi salah satu pengembang IP di Indonesia. Meski Indonesia masih sedikit asing dengan IP, dirinya percaya bahwa IP punya pengaruh besar buat sebuah negara.

Dirinya berharap bahwa IP yang direlevansikan dengan keadaan penonton bisa lebih diterima dan nilai yang ditanam dalam IP tersebut bisa perlahan tertanam di hati penonton.

Untuk bekerja di bidang IP Development, menurut dia, seseorang harus bisa merelevansikan nilai-nilai tertentu jadi IP yang menarik buat dikonsumsi masyarakat. Anantarupa Studios punya dunia Lokapala yang terinspirasi dari relief Borobudur, dan karakter-karakter yang ada di dalam dunia tersebut.

Setiap karakter punya ceritanya sendiri yang terinspirasi dari budaya serta suku-suku di Indonesia, tokoh mitologi, dan tokoh Sejarah Indonesia.

Grace merasa bahwa menjadi perempuan yang bekerja di bidang ini membuat pengembangan IP menjadi seimbang. Dia merasa bersyukur karena cowok-cowok di Anantarupa sangat terbuka dalam hal diskusi dan mereka nggak pernah merendahkan cewek.

“Jangan kecil hati dan tetap pede dengan ide-ide yang kalian miliki. Jadilah cewek yang tangguh karena mungkin ide kalian bisa mendorong industri IP Indonesia jadi lebih baik. Siapa tau kan, justru ide kalian yang mungkin jarang didengar itu bisa jadi perspektif baru buat masyarakat,” ungkap Grace.

The last but not the least, Jenny merupakan salah satu penulis di Antarupa Studios. Dirinya banyak berjasa dalam mengembangkan IP Lokapala, baik untuk keperluan di dalam game maupun ke dalam berbagai media lainnya.

Jenny sudah berkarir di Anantarupa selama hampir dua tahun. Selama perjalanan karirnya, Jenny udah merasakan tantangan dan kesenangan dalam menulis dalam berbagai format dan buat berbagai media.

Lokapala

Dia juga berkesempatan buat menulis skenario trailer karakter beberapa ksatriya di Lokapala dan berkontribusi dalam pembuatan ksatriya yang berasal dari Nias.

Jenny merasa berkarir di Anantarupa seru banget, sebab lingkungannya suportif dan selalu ada hal baru buat dilakukan. Hal-hal baru ini jadi kesempatan buat belajar sekaligus mengembangkan diri.

Menurutnya, untuk berkarir di bidang IP Development, seseorang harus punya pemikiran kreatif, eksploratif, adaptif, dan terus mau belajar. Dia juga percaya bahwa potensi industri IP di Indonesia masih sangat besar dan butuh dukungan dari berbagai pihak.

“Jangan pernah ragu dan jangan pernah merasa ‘udah cukup’. Kehausan untuk belajar hal baru adalah hal yang berguna dan akan sangat membantu kita dalam mengembangkan industri IP ini,” tandasnya.


author-img_1

Nadhira Aliya Nisriyna

Reporter

Bergabung di Gadgetdiva.id sejak Maret 2020. Gemar menonton film, drama dan series. Pernah jadi Editor di deCODE Magazine.

Artikel Terkait

Youtube Sorot 5 Kreator Perempuan dalam Serial Dokumenter Seribu Kartini
TechDiva

Youtube Sorot 5 Kreator Perempuan dalam Serial Dokumenter Seribu Kartini

Gadgetdiva.id — Dalam rangka merayakan hari kelahiran R.A Kartini yang ke-145, Youtube meri..

Kenalin! Perempuan Pemilik Suara Siri iPhone, Karen Jacobsen
TechDiva

Kenalin! Perempuan Pemilik Suara Siri iPhone, Karen Jacobsen

Gadgetdiva.id – Pada tahun 2002, penyanyi-penulis lagu Australia, Karen Jacobsen, tinggal d..

Debora Imanuella, Bintang Esports dengan 6 Gadget Vital dan Powerbank Canggih
TechDiva

Debora Imanuella, Bintang Esports dengan 6 Gadget Vital dan Powerbank Canggih

Gadgetdiva.id — Di pusaran dunia esports yang dinamis, Debora Imanuella menonjol tidak hany..

Anti-Mainstream! Nasida Ria Kolaborasi Bareng JKT48
TechDiva

Anti-Mainstream! Nasida Ria Kolaborasi Bareng JKT48

Gadgetdiva.id — Google Indonesia menghadirkan kolaborasi anti-mainstream dan mengejutkan an..


;