Admin sosmed Ratu Elizabeth saat ini adalah pekerjaan yang paling diidam-idamkan, jika merunut pada gaji yang besar. Bayangkan, gajinya diperkirakan akan mencapai Rp1 miliar atau sekitar Rp83 juta per bulan, hanya mainan sosmed.

Dilansir melalui today.com, Senin, 16 Desember 2019, Ratu Elizabeth telah memasang iklan di LinkedIn untuk mencari orang-orang yang ahli di dunia sosial media. LinkedIn Buckingham Palace menyebut, posisi tersebut adalah Head of Digital Engagement, bertugas untuk meningkatkan eksistensi Sang Ratu di dunia maya, sekaligus meningkatkan follower di sejumlah platform media sosial.

Sang ratu sepertinya ingin eksis di dunia maya dan berniat menyerahkan semua urusan sosial media kepada seorang manager yang mau dipekerjakannya. Tak hanya Twitter, tapi juga Instagram dan Facebook.

Sebagai admin sosmed Ratu Elizabeth, tidak tanggung-tanggung, beliau rela merogoh budget setahun mencapai US$67 ribu. Lamaran paling lambat diterima sampai malam natal menjelang.

Saat ini, akun Instagram Ratu Elizabeth telah mencapai 7 juta follower. Sedangkan di Facebook  dan Twitter, masing-masing ada 5 juta dan 4 juta follower. Sedangkan IG Pangeran Harry dengan sang istri, yang bernama @sussexroyal telah memiliki 9,9 juta follower. Instagram Pangeran William dan Kate Middleton @kensingtonroyal berjumlah 10,4 juta follower.

Nantinya, ditulis Forbes, kepala sosmed itu akan mengikuti semua perjalanan Ratu Elizabeth, baik kunjungan kenegaraan maupun pemberian penghargaan, termasuk pertunangan anggota kerajaan. Dia harus mampu bekerja dari Senin sampai Jumat dan berkantor di Istana Buckingham.

Keuntungan lainnya saat bekerja sebagai admin sosmed Ratu Elizabeth adalah mendapatkan makan siang saat jam kerja, dan juga cuti selama 33 hari setahun.

Kandidat yang berhasil menarik perhatian dengan lamaran dan hasil kerja kontennya akan bergabung dalam divisi sekretaris pribadi Ratu Elizabeth dan bekerja dibawah tim Royal Communication yang menentukan strategi dan publikasi untuk akun media sosial seluruh anggota kerajaan.

Sampai saat ini, pekerjaan yang dipublikasikan di LinkedIn itu telah menarik minat sekitar 200 orang pelamar.