Gadgetdiva.id — Beberapa waktu belakangan ini kembali marak penipuan online dari APK. Ikuti langkah-langkah ini untuk menghindarinya.

Para penjahat tersebut melalukan penipuan dengan cara mengirim file berbentuk APK kepada targetnya lewat pesan singkat. Kemudian, pelaku akan dapat mencuri data rahasia dari ponsel korban setelah APK tersebut diunduh. Data tersebut bisa berbentuk foto, video, SMS, akses akun m-banking dan lainnya.

Lantas, bagaimana sih cara menghindari penipuan online tersebut? Simak ulasannya ya, Paradiva!

5 Langkah Mengindari Penipuan Online File APK ala Tokopedia

Untuk membantu penggunanya menghindari penipuan onlone lewat file APK, Direktur Corporate Affairs Tokopedia Nuraini Razak membagikan beberapa tops. Sehingga, pengguna dapat menjaga kerahasiaan data pribadi mereka secara apik.

Hindari klik link atau unggah file APK

Penipuan online berbasis file APK ini bisa terjadi dalam berbagai skenario. Para penjahat bisa saja berpura-pura mengirimimu undangan pernikahan digital, tagihan, resi pengiriman dan sebagainya.

Sebab itu, kita mesti teliti memeriksa semua pesan dari nomor yang tak kita kebal. Ingat, hindari mengunduh file maupun link yang kamu dapatkan dari nomor tersebut!

Jika Paradiva sudah terlanjur mengunduhnya, kamu dapat melakukan factory reset alias ubah ke setelan pabrik pada ponselmu. Kemudian, ubah seluruh data pribadi yang tercatat di dalamnya. Mulai dari nomor handphone, email, password dan pin yang berkaitan dengan aplikasi perbankan maupun transaksi digital lainnya.

Kroscek ulang semua informasi yang kamu dapatkan

Pastikan kamu selalu mengonfirmasi ulang semua pesan mencurigakan maupun file APK dari semua pihak yang mengaku sebagai kerabat dekatmu maupun instansi lainnya. Misalnya, saat kamu mendapat pesan dari Tokopedia.

“Harap waspada jika menerima email dan/atau file APK dengan domain lain, seperti @tokopedia.co.id, @gmail.com dan lain-lain, karena itu pasti bukan dari Tokopedia. Apabila menerima pesan dengan file APK yang mengatasnamakan Tokopedia namun mencurigakan, segera lapor lewat layanan 24/7 Tokopedia Care atau www.tokopedia.com/help,” kata Nuraini.

Mengganti password secara berkala

Selalu melakukan pembaruan sistem operasi, aplikasi dan software pada perangkatmu secara berkala. Supaya, kamu dapat meningkatkan keamanan perangkat.

Selain itu, jangan lupa juga untuk mengganti password-mu di seluruh akun secara rutin. Termasuk aplikasi perbankan dan berkaitan dengan transaksi digital lainnya.

Jangan menggunakan password yang sama antar aku. Saat menggantinya, jangan pernah menyebar kode OTP maupun password ke orang lain untuk emnghindari kebocoran akun.

Selalu bertransaksi di dalam platform resmi 

Pastikan kamu selalu bertansaksi di dalam platfrom marketplace resmi. Sebab, platform tersebut telah menggunakan sistem rekening bersama (rekber) guna melindungi setiap penggunanya dalam bertransaksi secara online.

Sistem ini juga telah dirancang untuk membuat uang pembeli hanya akan diteruskan ke penjual. Setelah produk sudah diterima oleh pembeli sesuai pesanan.

“Jika ada pihak yang meminta melanjutkan komunikasi atau bertransaksi di luar platform resmi, segera lapor melalui customer service instansi yang bersangkutan. Di Tokopedia, pengguna bisa lapor lewat pusat bantuan Tokopedia Care,” kata Nuraini. 

Hindari membagikan data pribadimu ke media sosial

Jangan memberi informasi pribadi melalui media sosialmu. Mulai dari nomor handphone, alamat rumah, nama lengkap ibu, nomor rekening bank, NIK, KK dan data pribadi lainnya. Sebab, dapat berpotensi menimbulkan kebocoran atau pencurian data.

“Tokopedia bersama pemerintah dan mitra strategis lain terus bekerja sama dalam meningkatkan literasi digital masyarakat. Salah satunya melalui modul literasi mengenai perlindungan data pribadi di ruang daring. Modul ini bisa diakses siapa pun secara gratis melalui halaman khusus Tokopedia Care,” jelas Nuraini.

Nuraini juga menambahkan bahwa Tokopedia senantiasa melakukan berbagai edukasi terkait perlindungan data pribadi kepada pengguna melalui berbagai kanal, seperti media sosial resmi, blog, seminar atau workshop dan bentuk komunikasi publik lainnya.