8 Menu Pengaturan Ponsel Android yang Wajib Diaktifkan

0

Gadgetdiva.id – Saat baru membeli ponsel Android, pengguna pastinya tidak sabar untuk menggunakan smartphone tersebut. Namun ada beberapa hal penting yang harus dipastikan saat baru membeli ponsel Android termasuk mengganti sejumlah pengaturan dalam ponsel. Hal ini untuk memastikan bahwa ketika ponsel dicuri, pencuri tidak dapat mengakses data pribadimu.

Dilansir BGR, Salah satu cara adalah “Security Settings” atau pengaturan keamanan seperti password, PIN atau sidik jari. Pengaturan ini melindungi ponsel dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu, ada juga pengaturan lain yang bermanfaat namun jarang diaktifkan. Padahal, pengaturan tersebut menawarkan beberapa keuntungan, seperti meningkatkan masa pakai baterai ponsel.

Jika kamu ingin menyempurnakan privasi keamanan dan meningkatkan kinerja ponsel Android pribadimu, berikut ini dia 8 menu pengaturan yang harus segera dlaktifkan pada ponsel Android barumu. Simak ya paradiva!

1. Buat Kata Sandi yang Kuat
Mengatur kata sandi adalah hal pertama yang harus dilakukan pengguna untuk memastikan keamanan ponsel. Caranya, pengguna harus terlebih dahulu membuka aplikasi “Settings” dan kemudian mencari menu “Security dan privacy”.

Dalam menu tersebut, pengguna dapat memilih berbagai opsi untuk mengunci ponsel dengan aman, yaitu kata sandi berbasis PIN, kata sandi berbasis huruf dan angka, kunci pola, serta pemindai sidik jari dan wajah.

Paradiva harus menggunakan kata sandi dengan setidaknya 6 karakter. Jangan gunakan PIN 4 karakter untuk layar kunci, karena itu yang paling mudah diretas. Saat melakukannya, pastikan kamu juga mengatur sidik jari sehingga membuka kunci ponsel lebih mudah dan nyaman.

2. Mengaktifkan Fitur Find My Device
Jika ponsel Android kamu hilang atau dicuri, salah satu cara untuk menemukannya adalah dengan menggunakan fitur “Find My Device”. Dengan fitur ini, setidaknya kamu masih memiliki kesempatan untuk mengambil kembali ponsel Android milikmu.

Find My Device ini adalah fitur pelacakan seluler yang terhubung pada akun Google, izin lokasi, dan internet. Dikarenakan Google menggunakan data lokasi, informasi perangkat, dan riwayat koneksi untuk menemukan perangkat yang dicuri. Dengan kombinasi ketiga hal tersebut, pengguna dapat menghubungi ponsel Android melalui Internet.
Jika opsi ini berhasil, pengguna akan mendapatkan lokasi “Ping” terakhir di Google Maps. Lokasi tersebut merupakan perkiraan tempat terakhir ponsel kamu berada.
Untuk mengaktifkanya, pengguna harus membuka “Settings” lalu mengklik menu “Security dan Privacy” dan temukan tulisan “Find My Device”. Perlu diingat, bahwa fitur ini berfungsi jika ponsel dalam keadaan nyala dan memiliki koneksi internet.


3. Tinjau Pengaturan Privasi di Perangkat Android
Google telah meningkatkan privasi pengguna di Android secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Tidak ada pilihan, mengingat bahwa Apple mengubah privasi dan keamanan menjadi fitur inti iPhone.

Jika kamu menggunakan Android 12 atau lebih baru, buka menu “Privacy” di menu “Settings”. Selanjutnya, periksa jenis izin yang telah kamu berikan kepada aplikasi untuk memastikan tidak ada aktor jahat yang mengakses konten yang tidak seharusnya.

Dengan hal itu, kamu juga dapat melihat aplikasi mana yang dapat mengakses kontak, lokasi, kamera, mikrofon, dan perangkat lainnya. Hal itu membantu kamu untuk dapat melakukan penyesuaian. Jika Paradiva sudah menginstal banyak aplikasi di ponsel Android milikmu, kamu harus memeriksa pengaturan ini secara berkala.

4. Batasi Notifikasi yang Sensitif
Masih ada kemungkinan data milik pengguna bisa bocor meski perangkat sudah diamankan dengan password dan sidik jari. Hal ini dikarenakan oleh layar terkunci alias “Lock Screen” yang masih menampilkan notifikasi. Nah cara untuk menonaktifkannya, Paradiva bisa kunjungi menu “Settings”, lalu klik “Notification”, kemudian pilih “Lock screen notifications”.

Saat Paradiva mendapatkan opsi ini, pilih “Hide Content” untuk menonaktifkan notifikasi sepenuhnya. Cara alternatifnya, ketuk tanda gir di sebelah “Show content” dan pilih aplikasi apa saja yang boleh menampilkan notifikasi di lock screen.

5. Membatasi iklan yang dipersonalisasi Google
Privasi bukan hanya tentang meretas kata sandi atau mencuri ponsel. Bahkan, iklan Google yang dipersonalisasi dapat mengganggu privasi pengguna. Tapi pada kenyataannya, iklan Google yang disesuaikan dapat menghalangi privasi pengguna karena sebagian besar, Google menampilkan iklan berdasarkan lokasi pengguna, penelusuran sebelumnya, dan kunjungan ke berbagai situs web.

Dengan mengunjungi “Settings”, “Google”, dan “Ads”, pengguna dapat memutuskan untuk menonaktifkannya jika merasa tidak nyaman. Ada juga opsi “Delete Advertising ID” yang akan menghentikan Google untuk menampilkan iklan bertarget kepada pengguna.

Selanjutnya, untuk menghapus iklan bertarget pilih “Delete Advertising ID” karena pilihan ini akan membuat ID iklan baru. Iklan yang ditargetkan akan terus mengikuti aktivitas pengguna setelah ID baru dibuat.

6. Aktifkan Fitur Nearby Share
Selain pengaturan keamanan, ada juga pengaturan lain yang perlu diubah pengguna. Misalnya Fitur “Nearby Share”, memungkinkan pengguna untuk berbagi konten secara cepat dengan orang-orang di sekitarnya.

Fitur “Nearby Share” ini sangat mirip dengan fitur “AirDrop” milik iPhone. Fitur ini dapat diaktifkan dengan mengunjungi opsi “Settings”, “Google”, “Devices & sharing”, dan “Nearby Share”. Untuk menggunakannya, pastikan menu “Use Nearby Share” diaktifkan.

7. Gunakan “Dark Mode”
Jika membeli ponsel Android dengan layar OLED, pengguna sebaiknya menggunakan “Dark Mode” alias mode gelap. Mode ini mengatur tampilan agar didominasi background gelap sehingga nyaman dipandang mata, khususnya ketika perangkat dioperasikan pada malam hari. Selain meningkatkan kenyamanan pengguna, mode gelap juga bisa menghemat baterai ponsel karena konsumsi dayanya lebih sedikit.

Dark Mode bisa diaktifkan dengan cara membuka aplikasi “Settings” dan menuju “Display”. Selain itu, pengguna dapat mengontrol waktu aktivasi mode gelap. Pilih “Dark Mode Settings”, “Aktifkan sesuai jadwal”, lalu masukkan waktu yang kamu inginkan untuk mengaktifkan mode tersebut.


8. Mengaktifkan Fitur Backup
Pengguna harus mengaktifkan menu “Backup” untuk memastikan agar data tetap aman. Pengguna harus membuka aplikasi “Settings” kemudian pilih opsi “Google” dan “Backup” untuk mengaktifkannya. Pastikan menu “Buckup by Google One” aktif. Pengguna akan menggunakan layanan penyimpanan data berbasis cloud Google One, seperti namanya, untuk mencadangkan data mereka.

Google menawarkan penyimpanan gratis sebesar 15 GB untuk setiap akun. File dari Google Drive, Gmail, Google Foto, dan cadangan telepon yang dibuat pengguna semuanya termasuk dalam media penyimpanan ini.

Jika menginginkan kapasitas penyimpanan yang lebih besar, pengguna harus membayar Rp26.900 per bulan untuk penyimpanan 100 GB, Rp43.000 untuk penyimpanan 200 GB, dan Rp135.000 untuk penyimpanan 2TB.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan