GadgetDiva – Hasil foto yang kita bidik di kamera erat kaitannya dengan narasi. Sejatinya, setiap foto dapat dijadikan media untuk mengungkapkan cerita.

Bagi Fotografer Anton Ismael, fotografi lebih dari sekadar memotret banyak foto. Melainkan juga melakukan pendekatan terhadap objek yang akan dibidik.

Sehingga, pesan yang ingin kita sampaikan dapat ditangkap oleh siapapun yang melihatnya. Terlebih, jika objek yang ingin kita abadikan adalah manusia.

Untuk membuat latar belakang dari sebuah foto menjadi narasi, kita bisa melakukan pendekatan dengan cara mengobservasi objek yang ingin dipotret. Kemudian, mengggali kisah mereka dengan mengajak berbicang-bincang.

"Setiap foto menyimpan cerita. Jika kita bisa menginterpretasikan cerita itu, visual yang dihasilkan akan memiliki kekuatan yang lebih besar," ungkap Anton dalam acara Xiaomi ID Masterclass: Kelas Malam Bandung, Rabu (16/10).

Menurutnya, kekuatan sebuah foto tidak hanya ditentukan oleh aspek teknis. Akan tetapi, oleh kisah yang disampaikan di baliknya.

"Narasi itu buka hanya di caption-nya aja, tapi juga bagaimana foto ini bercerita," imbuhnya.

Ada beberapa teknik untuk mengolah sebuah foto menjadi narasi. Pertama, membuat sequance.

Sequence merupakan foto seri dari beberapa jepretan. Ia meliputi suatu kejadian, tempat, waktu proses dan objek yang sama dengan gerakan berbeda.

Anton mencontohkan untuk membuat sequence foto suami istri, kita bisa menunjukkan bagian rumah mereka, foto keluarga dan pekerjaan yang mereka lakukan. Kita harus mengasah kepekaan terhadap di sekeliling objek foto.

"Kita menangkap gambar ini bisa menceritakan apa ya. Sequence itu juga bisa berupa simbol-simbol yang bisa kita angkat apa aja. Manusianya, tangannya, detailing," jelas Anton.

Kemudian, diptik atau memasangkan gambar. Istilah ini juga berarti teknik dan format yang menggunakan dua foto untuk menceritakan sebuah kisah.

Selanjutnya, juxtapose yang berarti sebuah keadaan kontras. Biasanya di dalam fotografi hal ini dilakukan secara berulang untuk menyampaikan makna pesan.

"Sebuah keadaan ada orang di padang salju dan berpakaian tipis tapi pakai payung. Itu juxtapose, keadaannya kan kontras," kata dia.

Kini, kita dapat dengan mudah mengolah hasil foto menjadi narasi hanya dari kamera foto. Misalnya saja di Xiaomi 14T Series, Paradiva dapat menggali berbagai sudut pandang narasi melalui berbagai focal length yang tersedia.

Ada beberapa fitur kamera yang bisa digunakan seperti main camera 23mm, Leica telephoto 60mm, dan Leica ultra-wide 15mm. Sementara Xiaomi 14T hadir dengan 4 focal length, termasuk Leica main camera 23mm, Leica telephoto 50mm, dan Leica ultra-wide 15mm. Ini memungkinkan kamu mengeksplorasi berbagai perspektif, maupun menciptakan narasi yang lebih kompleks melalui setiap bidikan.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.