THENBLANK, Fashion Lokal yang Berjuang di Tengah Gempuran Brand Luar

THENBLANK
THENBLANK

GadgetDIVA - Gadgetdiva.id – THENBLANK adalah merek fashion lokal yang sedang naik daun di dunia maya. UMKM yang cukup laris, salah satunya di Tokopedia.

Laptop sudah dibuka. Aplikasi video konferensi pun sudah menyala. Sudah ada tiga orang standby dalam sesi wawancara Gadgetdiva dengan Mutiara Kamila Athiyya, founder merek fashion lokal THENBLANK. Selain saya, ada dua orang dari pihak THENBLANK.

Kami masih menunggu Muti, panggilan akrab perempuan berhijab yang saat ini sedang menjadi inspirasi banyak orang. Rupanya saat ini Muti sedang di Australia menemani sang suami.

Terus terang, keunikan nama THENBLANK merupakan salah satu alasan mengapa kami ingin sekali mewawancarai wanita yang saat ini masih berusia 23 tahun. 

THENBLANK
Mutiara Kamila Athiyya Founder THENBLANK

“Halo semua,” akhirnya Muti pun menyapa dari kediamannya di Australia. Setelah meminta maaf karena harus menunggu lama, dari sini kami pun memaklumi kesibukannya membesarkan THENBLANK. Muti pun mulai bercerita jika dia kerap bolak balik Jakarta – Australia.

THENBLANK 1.0

Muti mulai bercerita mengenai awal THENBLANK terbentuk. Kala itu, dirinya masih sangat muda. Dia sangat familiar dengan kain karena sang ibu merupakan desainer baju. Pada 2012, saat usianya masih 17 tahun, menginjak kelas 2 SMA, Muti sepertinya sudah tertarik untuk menghasilkan uang sendiri. Dia mulai mengikuti jejak sang bunda memotong kain, menjahit dan membuat satu dua baju untuk dijual. 

Saat pertama kali menjual produk fashion, Muti tidak pernah berpikir untuk membuat label sendiri. Sampai 5 tahun kemudian, dia merasa sudah bisa berdiri dengan label fashion sendiri. 2017, kala itu terpilihlah nama BlankStore.id yang langsung dibuatkan website untuk jualan. Soal nama memang tidak main-main. Sebelum menetapkan hati menggunakan nama THENBLANK, Muti sempat mengganti nama merek. Sebelum menggunakan nama BlankStore, Muti mengaku pernah memakai mereka Blank A Wear. Namun nama tersebut terpaksa harus diubah karena sama dengan merek fashion lain.

“Akhirnya di 2017 kita pakai THENBLANK. Artinya adalah kosong, simple, minimalis. Kalau dilihat tulisannya, bisa juga dijadikan singkatan. Blank akronim dari Bismillah Laku Banyak,” tutur Muti seraya tertawa.

Brand Fashion Lokal yang Punya Mimpi Besar

Muti mengungkapkan harapan besarnya pada THENBLANK untuk bisa mengalahkan brand fashion luar negeri. Memang, beberapa tahun kemarin, pamor brand luar negeri sangat tinggi. Namun saat pandemi, dimana UMKM naik daun, masyarakat pun mulai menyadari jika kualitas brand lokal tidak kalah dengan luar negeri. 

“Dulu, di 2012, produk yang kami jual memang ambil barang impor dari Bangkok dan China. Namun hal itu membuat kami berpikir, tidak bisa ketergantungan seperti ini. Capek juga. Sampai akhirnya kami membuat brand yang lebih serius. Kami ganti cara mainnya. Bikin konsep sendiri, desainer sendiri, produksi pun kita sendiri,” ujar Muti.

Beruntung Muti memiliki orang tua yang sangat mendukung dirinya. Diakui, kala itu memang dirinya masih sangat muda. Kerap cekcok dengan orang tua. Bayangkan, memulai bisnis di usia 17 tahun. Belum lagi pengalaman pernah ditipu pembeli, rugi sampai puluhan juta, tidak punya barang untuk dijual, dan uang habis untuk modal.

“Sempat down juga, ingin berhenti. Namun mimpi ingin punya brand sendiri lebih kuat daripada ingin berhenti. Sampai akhirnya kami berpikir keras, apa yang salah dari kita. Akhirnya saya ingat kalimat, dalam memulai bisnis, kita mau jadi yang pertama atau menjadi yang berbeda. Saya pilih yang berbeda. Makanya saya bikin produk THENBLANK pun berbeda dengan yang lain, minimalis dan simpel,” ujar wanita lulusan SI Bisnis Administrasi di Universitas Indonesia ini.

Peran Tokopedia di THENBLANK

Cara Muti mengelola bisnis, selain didapat dari bakat orang tuanya juga karena pendidikan yang dienyam-nya. Sebelum menggeluti Administrasi Bisnis, Muti sempat memperdalam Ilmu Komputer dan Sains di universitas yang sama. 

Pendidikan itu pula yang membuatnya melek teknologi. Apalagi saat pandemi. Muti langsung sadar jika bisnisnya bisa terus ngebul dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Beruntung THENBLANK telah memiliki akun jualan di Tokopedia sejak 2018. Makanya, saat pandemi melanda, keran penghasilannya tidak tertutup. Mereka pun mulai aktif dan memaksimalkan jualan di ecommerce.

THENBLANK
Mutiara Kamila Athiyya Founder THENBLANK

“Kami gabung ke Tokopedia sejak 2018. Bisnis online itu simple karena tidak ada modal besar. Kala itu modal kami hanya 1,5 juta dan tidak ada suntikan dana darimana-mana. Perputarannya pun cepat,” papar Muti.

Dijelaskannya, THENBLANK memiliki banyak kanal jualan online. Saat orang melihat di Instagram, lalu mencari detilnya di website, mereka akan mengunjungi Tokopedia untuk melakukan transaksi.

“Kami sangat terbantu sekali sejak bergabung dengan Tokopedia. Soalnya, banyak promo dan campaign yang disediakan, mulai dari promo WIB tiap bulan, Cantikfest, Merchant Strategic Program, kolaborasi untuk membuat kampanye bersama selama satu tahun. Pihak Tokopedia sangat terbuka untuk berkolaborasi. Ini yang membuat kami sangat terbantu,” ujar Muti.

Muti pun mengungkap jika sejak memaksimalkan akun jualan di Tokopedia, penjualan THENBLANK rata-rata mengalami kenaikan signifikan. Mereka yakin jika kanal jualan di Tokopedia akan menjadi kontributor revenue terbesar THENBLANK dalam beberapa tahun ke depan.

Ratusan produk THENBLANK diperbaharui setiap harinya di akun Tokopedia. Temuan menarik, menurut Muti, Shino Pants merupakan produk favorit yang ada di Tokopedia. Bahkan yang paling mengesankan, hampir semua produk THENBLANK yang laku di ecommerce hijau itu adalah produk dengan warna hitam dan putih. 

INFOGRAFIS

Thenblank
Fakta-fakta Thenblank, brand fashion lokal yang berani tampil di tengah gempuran fashion luar negeri.
(Infografis by Vionalisa)

Perkembangan dan Masa Depan THENBLANK

Saat ini THENBLANK telah memiliki puluhan karyawan. Bahkan ada 3 store yang sudah berdiri tersebar di Jakarta dan Bandung. Ke depan, mereka berharap bisa membuka 2 toko lagi di Surabaya dan Yogya, yang disebutnya sebagai wilayah pelanggan terbanyak THENBLANK.

“Lima tahun ke depan, THENBLANK harusnya sudah bisa menjangkau ASEAN. Kita gak mimpi ke worldwide dulu deh. 5 sampai 19 tahun ke depan, ASEAN mantap, maka dunia bisa kami jangkau,” kata Muti optimistis saat ditanya tentang rencana THENBLANK beberapa tahun ke depan.

Intinya, kata Muti, dalam waktu dekat, mereka ingin semua orang di Indonesia memiliki setidaknya satu produk Then Blank di rumah.

“Visi misi kami, semua orang punya satu produk dari online,” kata Muti seraya menutup percakapan.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Jurnalis teknologi dan gadget sejak 2005. Mulai dari Majalah Digicom, pernah di Tabloid Ponselku, pendiri techno.okezone.com, 5 tahun di Viva.co.id, 2 tahun di Uzone.id. Pernah bikin majalah digital Klik Magazine, sempat di perusahaan VAS Celltick Technologies. Sekarang jadi founder Gadgetdiva.id, bantuin Indotelko.com dan Gizmologi.id. Supermom dengan 2 orang superkids.