News

Edward Snowden : Jangan Percaya OpenAI

post-img

Source : CommonDreams.org

GadgetDiva – WWDC 2024 menampilkan serangkaian pembaruan besar, termasuk macOS Sequoia, iOS 18, dan peningkatan dukungan game di macOS. Namun, pengumuman terbesar adalah integrasi OpenAI's ChatGPT ke dalam ekosistem Apple. Di balik euforia ini, Edward Snowden memperingatkan agar kita tidak terlalu percaya pada OpenAI. Mengapa?

Snowden, yang terkenal sebagai pembocor rahasia NSA, mencatat bahwa OpenAI baru saja merekrut mantan direktur NSA Paul Nakasone untuk masuk ke dewan direksinya. Melalui cuitannya, Snowden menyatakan, "Jangan pernah percaya pada OpenAI."

Kiswah Ka'bah Dijaga oleh Bocah Robot, Inovasi Terbaru di Arab Saudi

Menurutnya, langkah ini adalah "pengkhianatan yang disengaja terhadap hak setiap orang di bumi." Ini adalah peringatan serius dari seseorang yang pernah mengungkap taktik pengawasan NSA satu dekade lalu.

Matthew Green, seorang pakar keamanan, setuju dengan Snowden. Ia mencuit bahwa penggunaan AI yang terbesar bisa jadi adalah untuk pengawasan massal populasi, menjadikan penunjukan Nakasone di OpenAI sangat mencemaskan. Green menambahkan bahwa AI memiliki potensi besar untuk disalahgunakan dalam pengawasan, yang membuat integrasi ChatGPT oleh Apple perlu dipertanyakan.

Di sisi lain, OpenAI memuji Nakasone, menyebut keahlian dunia sibernya yang "kelas dunia". OpenAI berargumen bahwa penunjukan ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan siber demi melindungi superkomputer AI mereka. Namun, Snowden tetap skeptis. Ia menduga ada motif tersembunyi yang lebih gelap di balik keputusan ini, meski ia tidak merincinya lebih lanjut.

OpenAI berusaha meredakan kekhawatiran, menegaskan komitmen mereka terhadap keamanan siber dan pengembangan AI yang bertanggung jawab. Mereka menyatakan bahwa tujuan utama adalah melindungi sistem mereka, mengamankan data sensitif, dan memastikan model AI mereka tidak jatuh ke tangan yang salah. OpenAI juga mengklaim memiliki kebijakan ketat dalam berbagi data pengguna dengan penegak hukum, sembari memberikan kontrol kepada pengguna untuk membatasi penggunaan data mereka dalam pelatihan AI.

Sementara Snowden mengangkat bendera merah terhadap OpenAI, Apple justru merangkulnya dengan mengintegrasikan ChatGPT ke dalam iOS 18, iPadOS 18, dan macOS Sequoia. Saat pembaruan ini diluncurkan, Siri akan dapat mengakses basis pengetahuan ChatGPT untuk membantu pengguna. Apple meyakinkan bahwa perlindungan privasi sudah tertanam dalam sistem mereka. Alamat IP pengguna disamarkan, dan OpenAI tidak akan menyimpan permintaan pengguna. Selain itu, pengguna tidak perlu membuat akun untuk mengakses ChatGPT.

Ke mana arah perkembangan ini? Di satu sisi, kita memiliki Snowden, pembocor rahasia yang kini hidup dalam pengasingan, mendesak kita untuk waspada dan tidak percaya begitu saja. Di sisi lain, ada Apple, raksasa teknologi yang merangkul kemampuan OpenAI untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Kebenaran mungkin terletak di tengah-tengah situasi yang rumit ini.

Apple menjamin bahwa fitur ChatGPT ini bersifat opt-in, artinya pengguna dapat memilih untuk mengaktifkannya atau tidak saat diluncurkan akhir tahun ini. Hal ini memberi sedikit kontrol bagi pengguna atas bagaimana data mereka digunakan. Namun, dengan Snowden yang terus memantau dan memperingatkan, pertanyaan besar tentang keamanan dan privasi tetap menggantung.

Edward Snowden adalah seorang mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA) yang mengungkap program pengawasan rahasia pada tahun 2013. Kebocorannya mengungkapkan bagaimana pemerintah AS mengumpulkan data pribadi dari jutaan orang di seluruh dunia. Setelah itu, Snowden melarikan diri dan sekarang hidup dalam pengasingan di Rusia. Keberaniannya membuka mata dunia terhadap risiko privasi yang dihadapi masyarakat modern.

Dengan latar belakang Snowden yang kuat dalam memahami bahaya pengawasan dan penyalahgunaan data, peringatannya tentang OpenAI patut dipertimbangkan. Di tengah kemajuan teknologi yang terus berkembang, penting bagi kita untuk tetap kritis dan waspada terhadap dampak potensial dari adopsi AI dalam kehidupan sehari-hari.

Edward Snowden telah membunyikan alarm terhadap integrasi AI dalam produk-produk Apple. Dengan sejarahnya sebagai pembocor rahasia yang mengungkap pengawasan pemerintah, pandangannya menyoroti pentingnya menjaga privasi dan keamanan di era digital ini. Dalam situasi di mana teknologi terus maju, pengguna harus tetap waspada dan kritis terhadap dampak potensialnya.

Baca Juga :

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.


author-img_1

Siti Sarifah Aliah

Reporter

Jurnalis teknologi dan gadget sejak 2005. Mulai dari Majalah Digicom, pernah di Tabloid Ponselku, pendiri techno.okezone.com, 5 tahun di Viva.co.id, 2 tahun di Uzone.id. Pernah bikin majalah digital Klik Magazine, sempat di perusahaan VAS Celltick Technologies. Sekarang jadi founder Gadgetdiva.id, bantuin Indotelko.com dan Gizmologi.id. Supermom dengan 2 orang superkids. update

Artikel Terkait

Menkop UKM Sebut Aplikasi Ini Lebih Berbahaya dari TikTok Shop
News

Menkop UKM Sebut Aplikasi Ini Lebih Berbahaya dari TikTok Shop

Kekhawatiran Menkop UKM tersebut disebabkan Temu dapat menghubungkan langsung antara pabrik di China..

Kiswah Ka'bah Dijaga oleh Bocah Robot, Inovasi Terbaru di Arab Saudi
News

Kiswah Ka'bah Dijaga oleh Bocah Robot, Inovasi Terbaru di Arab Saudi

Robot unik dengan kemampuan berbicara 11 bahasa kini menjaga pabrik kiswah Ka'bah di Arab Saudi. Ino..

Heboh! Siswa Turki Ditangkap Pakai AI Saat Ujian Masuk Universitas
News

Heboh! Siswa Turki Ditangkap Pakai AI Saat Ujian Masuk Universitas

Siswa Turki tertangkap menggunakan AI dalam ujian masuk universitas. Insiden ini memunculkan pertany..

Kisah Tragis Influencer Cantik Ditembak Usai Posting di IG
News

Kisah Tragis Influencer Cantik Ditembak Usai Posting di IG

Influencer cantik Landy Parraga Goyburo tewas ditembak usai memposting di Instagram, menggegerkan du..


;