Hari ini, tepatnya pada perayaan Hari Batik Nasional, Tokopedia membagikan bagaimana tren penjualan batik selama masa pandemi ini.

Seperti yang disampaikan Ekhel Chandra Wijaya, selaku External Communications Senior Lead Tokopedia bahwa tren penjualan batik ini terlihat dari produk batik paling laris di Tokopedia, yaitu masker dan daster atau baju tidur bermotif batik.

Data tersebut sangat menggambarkan kebutuhan masyarakat yang sekarang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah untuk menghindari penularan virus COVID-19. “Kami melihat bagaimana penjual batik di Tokopedia tidak berhenti menghadirkan inovasi produk yang lebih relevan dengan kondisi masyarakat saat ini,” tambahnya.

Daster atau baju tidur batik menurut data internal Tokopedia, mengalami peningkatan penjualan lebih dari 3,5x lipat, jika dibandingkan dengan periode sebelum pandemi. Di sisi lain, penjualan masker batik melonjak signifikan hingga lebih dari 20x lipat.

Pandemi justru menjadi momentum bagi para pegiat usaha di Indonesia, khususnya UMKM, untuk menciptakan peluang dengan berinovasi. Baik dari sisi produk maupun kanal penjualan, dari offline ke online.

UMKM yang memanfaatkan kanal digital dinilai lebih tangguh menghadapi pandemi karena dapat menjaga kelangsungan bisnis sekaligus memastikan lapangan pekerjaan tetap tersedia.

“Saat ini, total sudah ada lebih dari 9 juta penjual di Tokopedia yang hampir 100%nya UMKM. Kami percaya, UMKM punya peran signifikan dalam pemulihan ekonomi negeri yang terdampak pandemi, mengingat UMKM adalah penyumbang lebih dari 60% pendapatan negara,” lanjut Ekhel.

Tokopedia melalui Ekhel menyatakan bahwa, karena itu, keberadaan UMKM, termasuk yang bergerak di industri batik, sangat penting diupayakan oleh semua pihak. “Mari bersama mendukung keberlangsungan industri batik dengan #BanggaBuatanIndonesia,” tutupnya.

Baca juga, Cara ganti password akun Tokopedia agar tak dibobol, tak bisa hapus kartu kredit