Pandemi Bikin Dokter dan Pasien Hindari Bertemu

Pandemi Bikin Dokter dan Pasien Hindari Bertemu
Life

Pandemi Bikin Dokter dan Pasien Hindari Bertemu

Pandemi Bikin Dokter dan Pasien Hindari Bertemu

Pandemi Bikin Dokter dan Pasien Hindari Bertemu # Sumber : gadgetDiva

Pandemi bikin dokter dan pasien hindari bertemu. Maka dari itu, pemerintah ingin mendorong dalam transformasi digital dalam bidang kesehatan tengah pandemi COVID-19, yaitu dengan membuat telemedisin. Memungkinkan para pasien untuk tetap berkonsultasi dengan dokter mereka secara daring.

Telemedisin

Lakukan tips ini pada akun kamu untuk menghindari hackers

Rencana tersebut disampaikan langsung oleh Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika yang membuka Diskusi Publik Telemedisin untuk Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan hari ini (22/8) di Kominfo.

Johnny menilai telemedis bisa menjadi solusi bagi dokter untuk memberi layanan kesehatan kepada pasiennya dari jarak jauh tanpa harus bertatap muka. Menurutnya, saat ini banyak masyarakat yang sudah memilih layanan telemedis, jika ingin berkonsultasi dengan dokter.

Ia mengutip dari data McKinsey (2000), 44 responden menyatakan bahwa mereka beralih dari konsultasi tatap muka ke konsultasi daring. “Katadata juga mencatat terjadi lonjakan kunjungan ke aplikasi telemedis sebesar 600 persen selama masa pandemi,” ungkapnya. Menurut Menteri Kominfo ini, pandemi  menjadi salah satu faktor yang mempercepat transformasi digital.

Lebih lanjut, Johnny menyatakan bahwa penggunaan layanan telemedis dapat membantu penanganan COVID-19 secara lebih luas. Menurutnya, layanan ini  dapat mengantisipasi jumlah pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit.

“Cara ini, misalnya, bisa membantu untuk mendeteksi hingga ke tahapan apakah seorang pasien harus menjalani tes PCR atau tidak. Lebih lanjut lagi, bantuan konsultasi telemedis bisa menekan jumlah pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit atau pusat layanan kesehatan lainnya,” jelasnya.

Saat ini, ada banyak teknologi dengan berbagai tujuan sedang dikembangkan dalam masa pandemi ini. Mulai dari symptoms check sampai deteksi lebih dari 600 jenis penyakit secara digital.

“Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), Big Data AnalyticsInternet of Things, dan sederet teknologi digital lainnya membuka kesempatan-kesempatan baru dalam perbaikan kualitas dan peningkatan kecepatan layanan kesehatan,” tegasnya Kominfo.

Menteri Kominfo menyatakan, percepatan transformasi digital nasional tentu mampu memperluas dan memperbaiki kualitas layanan telemedis, bahkan diharapkan dapat menjangkau daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T).

“Untuk mencapai tujuan tersebut, saya sangat berharap kerjasama antara Kementerian Kominfo, Kementerian Kesehatan, IDI, ATENSI, beserta ekosistem terkait lainnya, akan terus berlanjut di masa-masa yang akan datang. Kerjasama ini tentu perlu dilandasi dengan nafas kolaboratif dan berkelanjutan,” harapnya.

Baca juga, 2 Menteri Wanita Bicara Upaya Hadapi Pendemi COVID-19


author-img_1

Nadhira Aliya Nisriyna

Reporter

Bergabung di Gadgetdiva.id sejak Maret 2020. Gemar menonton film, drama dan series. Pernah jadi Editor di deCODE Magazine.

Artikel Terkait

Desain web lama Facebook akan hilang pada bulan September
Life

Desain web lama Facebook akan hilang pada bulan September

Facebook akan memiliki desain web baru pada bulan September mendatang. Dilaporkan halaman dukunga..

Lakukan tips ini pada akun kamu untuk menghindari hackers
Life

Lakukan tips ini pada akun kamu untuk menghindari hackers

Setelah mengetahui cara mengatasi akun yang dihack. Hal selanjutnya yang harus kamu ketahui adala..

Ikuti Tips ini untuk mengatasi akun kamu yang dihack
Life

Ikuti Tips ini untuk mengatasi akun kamu yang dihack

Paradiva, apa yang akan kamu lakukan jika tiba-tiba akun milikmu dihack oleh seseorang? Pasti bak..

TikTok Kalahkan Facebook, Ini 5 Media Sosial Popular di Dunia
Life

TikTok Kalahkan Facebook, Ini 5 Media Sosial Popular di Dunia

TikTok kalahkan Facebook sebagai media sosial terpopular di dunia. Paradiva sudah tau belum 5 med..


;