Google Photos kabarnya tak lagi gratis? Begini penjelasannya
- by Jihan Nasir
- Sabtu, 21 November 2020 - 12:49 WIB
Buat paradiva yang terbiasa untuk menyimpan atau mencadangkan foto melalui layanan Cloud, sepertinya kamu sudah tidak bisa lagi menikmati layanan gratisnya, nih! Pasalnya Google Photos kabarnya akan menghentikan layanan penyimpanan unlimited gratis.
Paradiva harus dihadapkan pada pilihan untuk membayar biaya berlangganan atau mencari alternatif lain apabila kehabisan ruang untuk menyimpan foto kamu.
Terhitung setelah tanggal 1 Juni 2021, Google akan mengirimkan peringatan untuk akun yang tidak aktif atau memiliki ukuran file lebih dari 15GB bahwa foto telah melebihi batas penyimpanan dan akan terhapus.
Lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia diprediksikan akan terkena dampak dari perubahan kebijakan Google ini.
Banyak yang mulai beralih mencari solusi pengganti lain, namun sebagian besar vendor penyimpanan cloud publik yang menawarkan sejumlah ruang penyimpanan gratis seperti OneDrive, Amazon Drive, Dropbox, maupun iCloud-pun tidak ada yang menawarkan ruang lebih dari 15GB.
Untuk penyimpanan semacam Google Drive sekalipun, walaupun terlihat mempunyai beberapa paket yang menarik, namun jika dibandingkan dengan laptop berbasis SSD layaknya Macbook atau smartphone yang mempunyai ruang penyimpanan hingga 256GB, biaya penyimpanan datanya dapat menghabiskan hingga USD120/tahun (atau sekitar 1,5 juta rupiah).
Biaya yang tinggi ini akan terasa berat bagi seluruh pengguna cloud publik untuk jangka panjang.
Nah, melihat biaya berlangganan yang tinggi, tentu saja banyak yang akan mencari solusi pengganti seperti kembali menggunakan hard drive eksternal.
Namun, solusi ini sepertinya bukanlah jalan keluar yang tepat karena selain resiko kerusakan hard disk yang tinggi akibat tidak adanya pencadangan yang sesuai, hard drive eksternal juga rentan terhadap hilangnya data akibat virus ataupun human-error. Proses pemindahan data-pun akan menjadi sangat rumit dan susah.
Untuk penggunaan jangka panjang, solusi on-premise atau cloud pribadi seperti Network-Attached Storage (NAS) mungkin dapat memecahkan seluruh permasalahan di atas. NAS sendiri merupakan perangkat dengan ruang penyimpanan yang mencapai terabyte serta terhubung ke jaringan pribadi di rumah atau kantor. Hal apa yang membuat NAS dapat menjadi solusi baru untuk masa depan?
Kemudian kehilangan data sering kali disebabkan oleh kesalahan penggunanya sendiri seperti penghapusan yang tidak disengaja, kerusakan perangkat keras, atau serangan ransomware.
Selain itu, kebocoran foto pribadi ataupun kehilangan data kerapkali terjadi pada semua khalayak yang membuat banyaknya orang yang mulai menyadari bahwa data mereka yang tersimpan dalam cloud publik tidak sepenuhnya aman.
Sebaliknya, solusi NAS yang disediakan oleh beberapa brand seperti contohnya Synology, memiliki ekosistem aplikasi pencadangan yang lengkap guna membantu pengguna melindungi file foto mereka.
Dengan integrasi antara solusi pencadangan built-in dengan perangkat NAS, pengguna dapat memiliki perlindungan maksimal untuk data mereka tanpa khawatir file foto hilang atau rusak.
Anyway, mengambil contoh sederhana, ketika paradiva ingin memiliki 2TB ruang penyimpanan untuk file fotonya, biaya yang harus dibayarkan mencapai USD120/tahun (atau 1,5 juta rupiah) dengan Google Drive. Total biaya ini akan menjadi USD600 (8 juta rupiah) dalam kurun waktu 5 tahun dan hal ini jelas sangat memberatkan penggunanya.
Namun lain halnya dengan NAS yang hanya membutuhkan biaya pembelian perangkat keras saja. Perangkat NAS 2-bay dengan penambahan dua hard disk NAS 2TB (untuk kebutuhan RAID) hanya membutuhkan sekitar USD450 (6 juta rupiah) saja.
Tanpa biaya berlangganan berkelanjutan, penggunaan NAS dapat menghemat biaya yang sangat signifikan. Ditambah lagi dengan garansi 2 hingga 5 tahun yang diberikan, NAS dapat menjadi pilihan ekonomis dengan fitur yang melimpah.
Sebagai solusinya, beberapa vendor NAS juga menyediakan aplikasi untuk smartphone serta alat manajemen foto seperti yang dimiliki oleh Google Photos untuk membantu paradiva mengelola foto, berbagi data, mengakses secara remote, serta dapat mengunggah data secara mudah dan modern.
Ditambah lagi, beberapa brand NAS juga telah mendukung image recognition serta algoritma deep-learning yang dapat membantu paradiva untuk mengelompokkan data berdasarkan kategori yang sama.
Perangkat penyimpanan NAS yang dapat diskalakan seperti yang ditawarkan oleh brand Synology dapat menjadi solusi alternatif yang efisien untuk paradiva yang mulai kebingungan mencari jalan keluar untuk masalah yang ada seperti biaya berlangganan tinggi, minimnya fitur yang tersedia, serta terbatasnya jumlah ruang penyimpanan.
Dengan seluruh keunggulan yang telah disebutkan, pengguna dapat mengucapkan selamat tinggal kepada solusi penyimpanan cloud publik yang mahal dan mulai membangun penyimpanan cloud pribadi yang efisien dengan NAS.
Baca juga, Google Photo Menambah Fitur Color Pop Editing Berbayar
Artikel Terkait
Transformasi Digital: Digital Creative Millennials gelar workshop virtual
Digital Creative Millennials, salah satu program bawaan Telkomsel gelar workshop yang mengangkat ..
- by Jihan Nasir
- 4 tahun lalu
- 3,250
Pembaruan Panduan Instagram untuk orang tua resmi dirilis!
Dalam rangka peringatan Hari Anak Sedunia tepat hari ini, Instagram secara resmi meluncurkan Pemb..
- by Jihan Nasir
- 4 tahun lalu
- 3,250
Gojek bakal wakili Indonesia di ajang penghargaan tingkat Asia Pasifik
Perusahaan karya anak bangsa, Gojek terpilih sebagai juara pertama di ajang penghargaan “UN Wom..
- by Jihan Nasir
- 4 tahun lalu
- 3,250
Ini 6 fitur di Snapchat yang mungkin tidak kamu ketahui!
Aplikasi Snapchat terbilang salah satu sosial media yang menjadi favorit kalangan milenials yang ..
- by Jihan Nasir
- 4 tahun lalu
- 3,250