Facebook Gunakan Teknologi AI untuk Memahami Video dan Membuat Produk Baru
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Minggu, 14 Maret 2021 - 17:19 WIB
Facebook telah menyelesaikan proyeknya yang bertajuk Learning from Video. Proyek ini menggunakan kecerdasan buatan untuk memahami dan mempelajari representasi audio, tekstual dan visual dalam video pengguna publik di jejaring sosial.
Learning from video memiliki sejumlah tujuan, seperti meningkatkan sistem AI Facebook yang terkait dengan rekomendasi konten dan penegakan kebijakan. Proyek ini masih dalam tahap awal, akan tetapi sudah membuahkan hasil.
Facebook menyatakan telah memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan rekomendasi Instagram Reels, seperti menampilkan video orang-orang yang melakukan tarian yang sama dengan musik yang sama.
Sistem juga menunjukkan hasil yang lebih baik dalam kesalahan pengenalan ucapan yang dapat mendukung fitur teks otomatis dan mempermudah pendeteksian perkataan yang mendorong kebencian dalam video.
Facebook mengatakan proyek tersebut akan membantu peneliti AI untuk menghindari ketergantungan pada data berlabel dan itu bagian dari upaya untuk membangun sistem yang belajar dengan cara yang mirip dengan manusia. Oleh karena itu, Learning from Video akan “memungkinkan pengalaman yang benar-benar baru”.
Perusahaan tidak merinci banyak tentang proyek tersebut kecuali untuk fitur yang memungkinkan AI menemukan memori digital, termasuk yang ditangkap oleh kacamata augmented reality. Kamu dapat, misalnya meminta sistem seperit itu untuk menunjukkan “every time we sang to grandma” dan klip tersebut dapat muncul.
Facebook secara khusus sedang membuat kacamata pintarnya sendiri. Tak hanya itu, perusahaan mengatakan proyek tersebut melihat video dalam ratusan bahasa dan dari hampir setiap negara. Aspek proyek ini akan membuat sistem AI lebih akurat dan memungkinkan mereka untuk “beradaptasi dengan dunia kita yang bergerak cepat dan mengenali nuansa dan isyarat visual di berbagai budaya dan wilayah. =”
Facebook juga mengatakan bahwa proyek itu menjaga privasi dalam hal Learning from Video. “Kami membangun dan memelihara fondasi privasi yang kuat yang menggunakan solusi otomatis untuk menegakkan privasi dalam skala besar,” tulisannya dalam postingan blog.
“Dengan menyematkan pekerjaan ini di tingkat infrastruktur, kami dapat secara konsisten menerapkan persyaratan privasi dalam seluruh sistem kami dan mendukung upaya seperti AI. Ini termasuk menerapkan pengamanan teknis di seluruh siklus hidup data.”
Memahami apa yang terjadi dalam video bis amenjadi tugas yang sangt sulit bagi sistem AI. Mereka dapat mencakup ritangan seperti kebisingan yang membuatnya sulit untuk memahami ucapan dan peralihan bahasa. Namun, kurang dari setahun setelah memulai proyek Learning from Video, Facebook menggunakan apa yang telah dipelajari oleh sistem dan menerapkannya secara praktis di area lain.
Baca juga, Instagram Bakal Hadirkan Fitur Audio Room ala ClubHouse
Artikel Terkait
Instagram Bakal Hadirkan Fitur Audio Room ala Clubhouse
Belakangan ini, kehadiran fitur audio room seperti Clubhouse sedang menjadi sorotan. Instagram se..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 3 tahun lalu
- 3,250
Siapa yang Meluncurkan Website Pertama Kali?
Website pertama kali diusulkan oleh ilmuwan Inggris bernama Tim Berners-Lee pada Maret 1989. Worl..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 3 tahun lalu
- 3,250
Bikin Klaim Palsu terkait Vaksin COVID-19, Youtube Tarik 30.000 Video
Youtube telah menarik 30.000 video terkait vaksin COVID-19. Kabar ini dilaporkan oleh Axios. Rinc..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 3 tahun lalu
- 3,250
Netflix Ujicoba Kebijakan Baru untuk Perketat Penggunaan Akun
Netflix memperketat penggunaan akunnya. Sebuah tes yang ditemukan oleh The Streamable mengungkap ..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 3 tahun lalu
- 3,250