Fakta yang harus kamu ketahui soal Acne Shaming pada Perempuan di Indonesia
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Sabtu, 22 Agustus 2020 - 14:37 WIB
Paradiva, tahu nggak sih kalau 77 persen perempuan Indonesia yang memiliki masalah jerawat pernah mengalami acne shaming?
Berdasarkan survei dari Himalaya yang dilakukan pada lebih dari 1000 perempuan yang mengalami masalah jerawat di 10 kota besar di Indonesia, 77 persen pejuang jerawat pasti pernah mengalami acne shaming yang berbeda-beda.
Acne Shaming memiliki pengertian di mana seseorang memberikan respon negatif baik secara verbal maupun nonverbal kepada seseorang yang memiliki jerawat. Survei yang dilakukan oleh Himalaya menunjukkan bahwa masalah jerawat sudah dialami oleh perempuan sejak usia muda.
Sebanyak 80 persen pejuang jerawat menyatakan mereka mengalami masalah jerawat sebelum usia 18 tahun dan 25 persen bahkan mengalaminya sebelum 15 tahun dimana 86 persen diantaranya mengalami masalah jerawat setiap bulan dan 32 persen mengalaminya setiap minggu. Data ini menunjukkan bahwa jerawat menjadi permasalahan yang cukup mengganggu waktu pejuang jerawat.
Bentuk acne shaming yang diterima oleh pejuang jerawat juga bermacam-macam. Sebanyak 58 persen pejuang jerawat menyatakan bahwa mereka pernah menerima komentar buruk seperti diejek atau dicemooh karena berjerawat. Sementara, 38 persen pejuan jerawat pernah menglaami acne shaming dlama bentuk nonverbal seperti gestur, tatapan dan ekspresi wajah yang menunjukkan rasa jijik.
Tak hanya itu, 20 persen pejuang jerawat juga menerima perlakuan tidak menyenangkan seperti dinyinyirin atau dibicarakan di belakang mereka. Bahkan dari orang-orang terdekat mereka. Hal ini terbukti dengan sebanyak 52 persen pejuang jerawat mengatakan bahwa mereka menerima acne shaming dari teman sebaya mereka.
23, 3 persen dari mereka menyatakan bahwa orang tua mereka yang melakukan acne shaming dan 23,8 persen mendapatkannya dari saudara atau keluarga dekat mereka. Data tersebut menunjukkan masalah jerawat tidak hanya menyerang fisik namun juga dapat menjadi beban bagi mental pejuang jerawat karena orang-orang terdekat yang seharusnya dapat menjadi support system mereka memberikan komentar negatif.
Hal tersebut berdampak nyata bagi para pejuang jerawat. Nyatanya, sebanyak 73 persen dari mereka merasa tidak percaya diri, 60 persen dari mereka merasa kurang menarik dan 52 persen dari mereka merasa malu.
Perasaan tersebut jika berlangsung secara terus menerus dalam waktu yang lama dapat berpengaruh pada kesehatan mental pejuang jerawat. Terbukti 20 persen pejuang jerawat mengatakan bahwa mereka frustasi, bahkan 13 persen mengalami depresi karena jerawatnya.
Melihat dampak acne shaming yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental pejuang jerawat, maka sudah seharusnya isu ini menjadi pembicaran yang umum. Sehingga semakin banyak orang yang memilki kesadaran dan dapat menyikapi masalah jerawat dengan lebih bijaksana.
Baca juga, 5 Tren Kecantikan di TikTok yang sebaiknya kamu hindari
Artikel Terkait
Jelang peluncuran, Telkomsel dan Disney+ Hotstar umumkan harga dan penawaran spesial
Jelang peluncuran, Telkomsel dan Disney+ Hotstar melakukan kolaborasi dalam menawarkan harga spes..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 4 tahun lalu
- 3,250
Gojek sediakan fasilitas pemesanan produk UMKM kelautan dan perikanan
Melalui layanan pemesanan dan pengantaran aplikasinya, Gojek berkerjasama dengan Kementerian Kela..
- by Jihan Nasir
- 4 tahun lalu
- 3,250
5 Tren Kecantikan di TikTok yang sebaiknya kamu hindari
Di Tahun 2020 ini, TikTok menjadi salah satu aplikasi most-downloaded non-gaming di dunia. Banyak..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 4 tahun lalu
- 3,250
Huawei raih dua penghargaan Award EISA, “Best smartphone camera”
HUAWEI P40 Pro dinobatkan sebagai “EISA Smartphone Camera 2020-2021” oleh EISA, bersama denga..
- by Jihan Nasir
- 4 tahun lalu
- 3,250