Mengenal Sosok Perempuan Pendobrak Stereotip di Industri Energi dan Petrokimia
- by Jundi Amrullah
- Rabu, 26 Mei 2021 - 07:00 WIB
Lingkungan industri pabrik energi dan petrokimia masih menjadi ladang pekerjaan yang didominasi oleh kaum pria. Namun stereotip ini dipatahkan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT). BUMN produsen pupuk dengan pabrik penghasil Urea terbesar di Indonesia ini memiliki sosok srikandi yang turut andil dalam menjaga stabilitas operasional pabrik.
Sivera Dian Getrida, atau yang akrab disapa Dian, merupakan salah satu wanita tangguh yang kini mengemban posisi sebagai Vice President (VP) Laboratorium di PKT. Dari total 90 anggota tim, hanya 13 orang di antaranya yang merupakan perempuan.
Sebagai VP Laboratorium, perempuan yang telah memulai karirnya di PKT dari 30 tahun silam ini juga bertanggung jawab untuk memastikan semua peralatan dan fasilitas penunjang di laboratorium berjalan dengan baik. Tak jarang, Dian pun harus melakukan negosiasi dengan kepala unit kerja lain di area pabrik yang juga didominasi kaum pria.
Sebelum menjabat sebagai VP Laboratorium, sosok srikandi PKT ini juga sempat menduduki jabatan VP di Departemen Proses dan Pengelolaan Energi (PPE). Departemen tersebut juga tak kalah menantangnya, dirinya hanya sebagian kecil wanita dari total anggota tim yang merupakan kaum pria.
Meskipun pekerjaan yang digelutinya sangat identik dengan pekerjaan kaum pria, namun sejak awal bergabung dengan PKT, wanita lulusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu selalu memiliki prinsip bahwa perempuan mempunyai kesempatan yang sama dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.
“Saya percaya tidak ada pekerjaan yang hanya bisa dilakukan kaum pria. Karakteristik perempuan yang (secara umum) lebih teliti, detail, mampu berkomunikasi secara verbal, serta terbiasa multitasking. Sebagai seorang wanita, kita seharusnya menggunakan karunia “keperempuanan” sebagai faktor pendukung bukan sebagai alat untuk meminta fasilitas atau pengecualian,” Ujar Dian.
Perempuan yang kini menahkodai sekitar 90 anggota tim di Departemen Lab itu juga bertekad untuk dapat mentransformasi sistem di departemennya menjadi digitalisasi secara menyeluruh, mulai dari pelatihan, sistem kerja, hingga pelaporan. Lebih lanjut, persoalan peran seorang ibu dengan perempuan pekerja juga tetap menjadi momok bagi setiap ibu yang bekerja.
Pandemi juga tidak menjadi pembatas semangat dan keinginan untuk maju dan merubah keadaan. “Semangat Kartini di zamannya saja mampu melewati batasan negara. Terlebih sekarang kita hidup di zaman digital dan era sosial media yang dapat menjadi jendela bagi kaum perempuan untuk semakin melebarkan sayap,” tutup Dian.
Baca juga : Felicia Kawilarang, Perempuan di Balik Suksesnya Halodoc
Artikel Terkait
Girlband DREAMGIRLS Resmi Debut, Rilis Single Perdana Mereka Bertajuk "Falling in Love"
Girlband DREAMGIRLS resmi debut dengan merilis video musik (music video/MV) single perdana mereka..
- by Jundi Amrullah
- 3 tahun lalu
- 3,250
Microsoft Teams Luncurkan Video-call gratis untuk teman dan keluarga
Microsoft meluncurkan versi pribadi Microsoft Teams kemarin (17/5). Setelah melihat melakukan rev..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 3 tahun lalu
- 3,250
Instagram Izinkan Pengguna Cantumkan Kata Ganti Mereka di Profil
Instragram membuatnya lebih mudah untuk memanggil orang dengan kata ganti yang ditentukan. Perusa..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 3 tahun lalu
- 3,250
Flash Sale Samsung Galaxy M12, Harga Sejutaan, Bonus Langsung Rp 300 ribuan!
Beberapa hari yang lalu, Samsung Electronics Indonesia (SEIN) secara resmi perkenalkan varian sma..
- by Jihan Nasir
- 3 tahun lalu
- 3,250