Gadgetdiva.id – Sebuah database yang berisi sejumlah data profil pengguna sosial media Twitter yang diduga bocor, dilaporkan bahwa telah di perjual belikan oleh sosok yang tidak diketahui. Sosok ini mengklaim bahwa data tersebut didapatkan melalui celah sistem pertahanan Twitter yang rentan.

Menurut sebuah perusahaan keamanan internet, jumlah pengguna yang terkena dampak dari kebocoran data ini telah mencapai ratusan juta orang, dan termasuk individu terkenal seperti aktris, aktor, dewan, pengusaha, dan masih banyak lagi.

Perusahaan intelijen keamanan dunia maya yang menganalisis fenomena ini mengatakan bahwa Twitter telah menjadi subjek kebocoran data yang menempatkan mereka ditingkat teratas dalam hal tersebut. Hal ini berhasil dimanfaatkan oleh para oknum hacker dengan baik.

Kebocoran data yang terjadi sampai ke arah sensitif dari informasi dan data yang terlibat, telah dilaporkan meluas ke email dan nomor telepon pengguna Twitter yang memiliki reputasi tinggi, serta akun pengguna milik perusahaan atau entitas seperti Linus Tech Tips dan SpaceX.

Tampaknya pelaku kejahatan atau para hacker yang dimaksud memberikan isyarat bahwa Twitter atau pemiliknya Elon Musk harus membayar pengembalian data daripada menghadapi denda pelanggaran.

Di sisi lain, Perusahaan intelijen keamanan dunia maya masih ragu atau belum yakin untuk memvalidasi dugaan penyerang yang dilakukan oleh para hacker bahwa 400 juta pengguna Twitter telah terpengaruh dengan cara ini.

Grup dari pelaku kejahatan atau para hacker ini telah mengklaim bahwa apabila melakukan pemeriksaan data secara independen maka akan menghasilkan penemuan data pengguna yang “sah”. Kebocoran data profil Twitter tersebut memang terjadi.

Ini bukan yang pertama kali terjadi, sejak kepemimpinan baru yang diambil alih oleh Elon Musk, Twitter telah menuai banyak sekali kontroversi. Terjadi beberapa perubahan kebijakan maupun perubahan lainnya demi mewujudkan era baru Twitter yang diinginkan oleh Musk.

Twitter pernah kebocoran data pribadi pengguna hingga 5,4 juta saat awal kepemimpinan Elon Musk. Banyaknya karyawan yang di pecat telah mempengaruhi keamanan dan kenyamanan Twitter dalam penggunaannya.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News