Shahrzad Rafati, imigran asal Iran yang berhasil taklukkan teknologi video online
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Selasa, 25 Agustus 2020 - 09:00 WIB
Shahrzad Rafati merupakan seorang pendiri dan bos perusahaan teknologi video internet Broadband TV (BBTV). Ia merupakan seorang imigran asal Iran yang berhasil menaklukan teknologi video online.
Saat ini, wanita berusia 40 tahun tersebut memimpin BBTV. Yaitu, sebuah perusahaan yang membantu mengamankan pendapatan iklan bagi beberapa perusahaan seperti Youtube, Facebook, seta situs web dan aplikasi lainnya.
Diluncurkan pada tahun 2005, klien terkenalnya mencakup semua oang dari National Basketball Association, hingga Sony, Warner Bros dan Disney. Beberapa surat kabar di Kanada berspekulasi bahwa bisnis tersebut bernilai lebih dari 1 miliar dolar. “Penting bagi pengusaha untuk berpikir sebesar mungkin,” katanya.
Shahrzad Rafati lahir dalam keluarga pemimpin bisnis di Teheran pada 1979. Bersamaan dengan tahun Revolusi Iran. Ibunya menjalankan perusahaan tekstil, sementara ayahnya memiliki perusahaan properti.
Kehidupan di ibu kota Iran menjadi semakin sulit bagi keluarganya setelah Revolusi dan Perang Iran-Irak yang berkecamuk dari tahun 1980 hingga 1988. Maka dari itu, untuk menghindari pengeboman oleh Angkatan Udara Irak, Shahrzad dan keluarganya pindah dari kota ke sebuah desa kecil.
“Iran berperang selama delapan tahun dan banyak kesuksesan keluarga saya diambil dari mereka,” katanya. “Saya tahu bahwa saya membutuhkan masa depan yang berbeda dan kehidupan dimana saya dapat membuat perbedaan dan di mana kesetaraan adalah setara.” Jadi ketika ia merupakan seorang remaja, ia akan bertekad untuk pindah ke luar negeri.
Di Vancouver dia mendaftar di University of British Columbia untuk mempelajari ilmu komputer. Dia tidak tahu banyak tentang komputer, dia juga tidak memilki komputer, namun dia sangat tertarik dengan matematika dan teknologi.
Lulus pada tahun 2000, Shahrzad kemudian belajar bahasa Perancis di Universite Paris-Sorbonne dan kepemimpinan di Said Business School di Universitas Oxford.
Melihat ke belakang, ia mengatakan bahwa ia tertarik bagaimana Apple menganggu industri muski dan cara orang mengosumsi pemutar iPod dan layanan iTunesnya. Ia menyadari bahwa video pasti akan mengikuti dan dialirkan melalui internet.
“Pergeseran tren konsumsi musik adalah indikasi yang jelas ke mana arah konten video,” katanya. “Audio berada pada awal evolusi dan jelas bagi saya bahwa video akan menjadi yang berikutnya.”
Jadi, pada tahun 2005, di usia 25 tahun dan di tahun yang sama saat Youtube lahir, ia mendirikan BBTV. Awalnya, itu adalah perusahaan perangkat keras yang membuat set-top box yang memungkinkan pengguna menonton video internet di televisi mereka.
Akan tetapi, ia tidak populer di kalangan pembeli, orang senang menonton video online di komputer mereka. Hanya dalam tiga bulan Shahrzad memutuskan untuk mengubah fokus perusahaan. “Kamu harus gagal dengan cepat dan belajar dari kesalahan kamu dengan cepat,” katanya.
Dalam menggerakkan perusahaan, Shahrzad mengatakan ia memperhatikan bahwa pengguna internet akan membajak video dan mengunggahnya ke platform online seperti Youtube. Pemegang hak cipta, perusahaan film atau TV, kemudian akan menghapus videonya.
Saat itulah, ia mendapatkan ide terbesarnya, yaitu membuat perangkat lunak yang akan memunngkinkan perusahaan-perusahaan ini mendapatkan keuntungan dari iklan yang meletakkan semua konten tersebut daripada berusaha menghapusnya.
Perangkat lunak BBTV melacak konten video yang diunggah seperti, highlight pertandingan olahraga atau klip dari film. Hal ini dilakukan melalui teknologi pengenalan audio dan video. Lalu, kemudian iklan ditempatkan dalam video. Pendapatan iklan kemudian masuk ke perusahaan atau badan olahraga yang terkena dampak dengan BBTV mengambil persentase.
Hanya dua tahun setelah pembuatannya, BBTV mendapatkan salah satu klien besar pertamanya – NBA yang terus bekerja dengannya hingga hari ini. “Saya berusia 20-an dan saya sangat gugup, tetapi saya benar-benar percaya pada solusi kami,” kata Shahrzad.
Untuk membantu mengembangkan bisnis, dia mendapatkan sejumlah investor, termasuk pengusaha teknologi Kanada Hamed Shahbazi. Kemudian pada 2013, grup hiburan Eropa RTL membeli 51 persen saham seharga 36 juta dolar.
BBTV saat ini juga memproduksi perangkat lunak untuk membantu dalam membuat video online dan layanannya tersedia untuk perorangan maupun perusahaan. Ia mengklaim bahwa video yang terhubung ke berbagai teknologinya telah dilihat 429 miliar kali pada 2019.
Stephania Varalli, kepala eksekutif Women of Influence, sebuah organisasi Kanada yang mempromosikan wanita bisnis dan pemimpin wanita lainnya, mengatakan bahwa rahasia Shahrzad adalah kemampuannya untuk berkembang bersama industri.
“Dia terus berputar yang membuatnya unggul dalam permainan,” kata Ms Varalli. Sebagai pengusaha wanita di industri yang didominasi pria, Shahrzad mengatakan dia harus bekerja lebih keras daripada rekan pria. “Saya memiliki lebih sedikit ruang untuk kesalahan,” katanya.
Di BBTV, dia telah memenuhi ambisinya untuk menciptakan bisnis global, 400 karyawan yang tersebar di empat pusat utama, kantor pusatnya di Vancouver dan kantor di New York, Los Angeles dan Mumbai.
Shahrzad Rafati mengatakan bahwa tidak ada kesenjangan gaji antara staf laki-laki dan perempuan. Sementara, bahwa perempuan merupakan 43 persen dari total tenaga kerja dan 46 persen manajer, angka tinggi untuk sebuah perusahaan teknologi. “Hal itu membuat saya sangat bangga,” katanya. “Ini adalah faktor kunci mengapa kami begitu sukses di BBTV.”
Baca juga, 2 Menteri Wanita Bicara Upaya Hadapi Pandemi COVID-19
Artikel Terkait
Begini produktivitas kerja pakai smartphone versi Dian Sastrowardoyo
Menjadi artis kenamaan Indonesia plus menjadi seorang ibu, menuntut Dian Sastrowardoyo untuk teta..
- by Jihan Nasir
- 4 tahun lalu
- 3,250
2 Menteri Wanita Bicara Upaya Hadapi Pandemi Covid-19: Jangan Menyerah!
Dua menteri wanita bicara upaya hadapi pandemi. Mereka meminta agar warga tidak menyerah. Pandemi..
- by Redaksi
- 4 tahun lalu
- 3,250
Frances Allen, Perintis Penyusun Kode meninggal pada usia 88 tahun
Frances Allen, seorang perintis penyusun kode meninggal dunia pada usia 88 tahun. Berita tersebut..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 4 tahun lalu
- 3,250
Lisa BLACKPINK jadi brand ambassador baru untuk Vivo
Lisa BLACKPINK jadi brand ambassador baru untuk Vivo. Setelah sebelumnya menjadi amabassador untu..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 4 tahun lalu
- 3,250