5 Kiat Riset Pengalaman Pengguna ala Tokopedia

Penjualan Brand Lokal Kecantikan Dan Fashion Naik Drastis Di ‘Beli Lokal’ 12.12 Tokopedia Dan Tiktok
Penjualan Brand Lokal Kecantikan dan Fashion Naik Drastis di ‘Beli Lokal’ 12.12 Tokopedia dan TikTok

GadgetDIVA - Tokopedia menggelar workshop virtual bertajuk ‘Kiat User Experience (UX Research) Hadirkan Pengalaman Ramah Pengguna’ hari ini (16/11). Dimana mereka mengungkap berbagai kiat melakukan riset pengalaman pengguna.

Kiat riset pengalaman pengguna yang tersebut disampaikan langsung oleh Satkar Utama selaku Product and UX Research Lead Tokopedia. Sebagai pengisi acara, Satkar menyatakan bahwa peran riset produk dan UX sangat signifikan.

Kiat Riset Pengguna
Foto: Tokopedia

Hasil riset yang berkualitas dapat diaplikasikan sebagai strategi baru dalam mengembangkan konsep fitur maupun program yang dapat mendukung peningkatan transaksi maupun tren belanja baru. Riset juga dapat memengaruhi tingkat kenyamanan pengguna platform.

“Riset produk dan UX juga akan mempengaruhi tingkat kesuksesan dan kenyamanan menggunakan sebuah situs, termasuk situs pemberitaan media. Tampilan dan UX yang ramah atau sesuai kebutuhan pengguna menjadi sangat penting bagi setiap penyedia platform,” tambah Satkar. 

Ada 5 kiat riset pengalaman pengguna ala Tokoppedia yang disampaikan oleh Satkar. Simak ulasannya!

5 Kiat Riset Pengalaman Pengguna ala Tokopedia

Memiliki empati

Empati adalah kunci untuk dapat menciptakan solusi yang berorientasi pada pengguna. Gunanya adalah untuk mengesampingkan asumsi dan keinginan sendiri.

Menurut Satkar, mengesampingkan asumsi dan keinginan sendiri penting. Hal ini ditujukan agar seorang UX researcher dapat fokus secara objektif dalam menyampaikan aspirasi pengguna demi menciptakan lebih banyak dampak bagi mereka.

Kolaborasi Lintas Divisi

Kolaborasi antar tim sangat penting dalam proses riset. Contohnya adalah dengan bertukar pikiran.

Fungsi dari brainstorming adalah agar kita dapat menemukan solusi atas berbagai tantangan yang dialami pengguna. Mulai dari sisi produk, marketing hingga bisnis.

Fleksibel dan Kreatif 

Riset tak bisa memakai hanya satu cara atau metodologi. Saat meriset kita juga harus fleksibel dan terus berinovasi dalam menerapkan cara yang paling sesuai dengan pengguna atau pasar yang kita teliti.

“Misal saat pandemi, ketika tatap muka harus dikurangi. Seorang periset UX harus menyesuaikan berbagai metode – seperti survei, in-depth interview dan FGD, hingga tes produk – secara virtual, namun tetap berorientasi pada hasil dengan kualitas sebaik ketika bertemu langsung dengan narasumber,” jelas Satkar.

Ikuti Tren 

Dengan mengikuti tren yang ada, periset bisa menjadi lebih relevan dengan pengguna. Beberapa inisiatif unggulan Tokopedia pun telah melewati proses riset agar relevan dengan kebutuhan pengguna, termasuk kampanye Waktu Indonesia Belanja (WIB).

“Konsep utama WIB, integrasi dengan pengalaman pengguna di dalam aplikasi serta model kampanye dan brand partnership juga berangkat dari hasil sebuah riset,” terang Satkar.

Menentukan Tujuan

Dalam proses pengembangan produk dan UX, sangat penting bagi seorang periset untuk mengetahui tujuan yang harus dicapai, misal metrik bisnis atau produk apa yang ingin diubah serta ditingkatkan. 

“Riset dengan tujuan yang jelas dapat menghasilkan insights berkualitas sehingga dapat digunakan oleh para pengambil keputusan,” tutup Satkar.

Di Tokopedia sendiri, riset produk dan UX telah mempermudah pengguna dalam menggunakan aplikasi maupun layanan Tokopedia secara keseluruhan. Proses ini juga berkontribusi dalam membantu masyarakat menciptakan peluang lewat pemanfaatan teknologi di mana perkembangannya sangat dinamis dan terus berevolusi. 

Baca juga: Festival Virtual GoFoodieland Diikuti 30.000 Mitra UMKM

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.