Gadgetdiva.id — CEO Bumble Whitney Wolfe Herd baru-baru ini menyatakan bahwa teknologi AI dapat membantu penggunanya mendapat lebih banyak teman kecan.

Disampaikannya melalui sebuah wawancara eksklusif, Herd menyatakan bahwa teknologi chatbot AI yang sedang populer saat ini berpotensi untuk merevolusi cara kencan pengguna. Salah satunya ialah dalam membantu pengguna menemukan pasangan dan menjalani hidup yang lebih bahagia dengan cepat.

“Momen di sini dan saat ini di persimpangan diskusi AI yang eksplosif untuk konsumen adalah salah satu momen yang lebih menarik dalam dunia kencan,” ungkap CEO Bumble Whitney Wolfe Herd yang dikutip dari Business Insider pada Senin (11/9).

CEO Bumble tersebut melihat bahwa AI dapat memfasilitasi hubungan para penggunanya. Salah satunya ialah dengan membantu para pencari jodoh online ini untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam flirting. 

Foto: Unsplash/Good Faces Agency

Menurut Herd, flirting atau merayu merupakan sebuah keterampilan yang menjadi alasan mengapa para jomblo di Amerika Serikat sulit untuk berpacaran.

“Rata-rata para jomblo di Amerika Serikat tidak berkencan karena mereka tidak tahu cara menggoda atau mereka takut tidak tahu caranya,” ungkap Herd.

Herd melihat bahwa hadirnya chatbot AI ini malah jusutru dapat menambahkan kepercayaan diri untuk para penggunanya. Platform tersebut dapat membantu seseorang benar-benar merasa aman sebelum pergi dan berbicara dengan sekelompok orang yang tak mereka senang.

Lebih dari itu, dia melihat bahwa teknologi AI ini dapat membantu aplikasi kencan untuk menghasilkan lebih banyak uang. Sebab, AI dapat menjadi katalisator yang sangat besar untuk membantu orang menemukan kecocokan dan kompatibilitas yang lebih baik.

Bumble sendiri terus mengembangkan AI di platformnya. Aplikasi ini menggunakan teknologi tersebut pada bagian keamanan.

Pekan lalu, aplikasi tersebut memperbarui pedoman komunitasnya dengan menambahkan klausul. Dimana platform tersebut melarang adanya upaya untuk memengaruhi koneksi, kecocokan, percakapan secara artifiisal melalui penggunaan otomatisasi atau skrip.

Beberapa bulan sebelumnya, Bumble bergabung dengan kolektif keamanan AI. Hal tersebut dilakukan untuk membantu memandu upayanya dalam memerangi penyalahgunaan gambar konsensual di internet seperti pornografi deepfake.

Kendati beberapa orang percaya bahwa kencan dengan bantuan AI akan terasa seperti dystopian, Herd tak berpikir begitu. Dirinya melihat bahwa teknologi tak akan mengurangi kebutuhan manusia untuk berhubungan satu sama lain.

“Saya rasa Anda tidak akan pernah bisa menggantikan kebutuhan akan cinta sejati dan hubungan antar manusia,” tegasnya.