Family

2 Tahun, Konten Pelecehan Seksual Anak Naik 2x Lipat

post-img

Source : gadgetDiva

Gadgetdiva.id — Konten pelecehan seksual anak yang melibatkan anak di bawah umur ternyata kian banyak ditemukan di dunia maya. Data tersebut menyebut jika jumlahnya naik 2 kali lipat sejak dua tahun lalu sampai saat ini.

Hal ini terungkap dari laporan tahunan yang dikemukakan oleh Internet Watch Foundation (IWF). Dilansir melalui laman Police Professional, Kamis, 25 Mei 2023, tahun lalu jumlahnya telah mencapai rekor sekitar 51.369 halaman web yang dihapus atau diblokir dari internet.

Pelecehan Anak di Dunia Maya Makin Tinggi, Ada 32 Juta Laporan

Dalam laporan tersebut, IWF mengatakan jika materi pelecehan anak yang tersebar di dunia maya sudah semakin ekstrim, bahkan masuk ke dalam kategori A. Kategori A dimaksudkan dengan bagian foto anak yang tidak senonoh. Didefinisikan sebagai gambar yang melibatkan aktivitas seksual penetratif; gambar yang melibatkan aktivitas seksual dengan binatang, atau sadisme.

pelecehan seksual anakPhoto by Artyom Kabajev on Unsplash

IWF mengatakan jumlah total URL yang berisi materi pelecehan seksual anak Kategori A lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Volume jenis konten ini meningkat dua kali lipat sejak tahun 2020. Tahun itu, jumlah yang ditemukan IWF masih sekitar 25.050 halaman web, yang berisi penyalahgunaan Kategori A. Tahun 2022, jumlahnya sudah mencapai lebih dari 50 ribu.

Seringkali, seorang anak telah dipersiapkan, dipaksa, dan didorong untuk disalahgunakan secara seksial oleh seseorang yang berinteraksi secara online. Secara proporsional, materi Kategori A sekarang menyumbang 20 persen dari semua konten yang dilihat IWF. Angka ini naik dari 18 persen pada 2021, dan 17 persen pada 2020.

Susie Hargreaves OBE, kepala eksekutif IWF, mengatakan jika pihaknya telah melihat penjahat mencari cara untuk mengeksploitasi semakin banyak cara berbahaya untuk mendapatkan keuntungan dari pelecehan anak.

“Saya rasa saya tidak bisa melebih-lebihkan kerugian yang terjadi di sini. Ini adalah anak-anak sungguhan, dan penderitaan yang menimpa mereka tidak terbayangkan. Mereka diperkosa, dan menjadi sasaran siksaan seksual, dan para penjahat menghasilkan uang dari itu. Ini benar-benar mengerikan,” paparnya.

“Tahun lalu, kami melihat lebih banyak jenis konten online yang paling ekstrim daripada sebelumnya. Konten, baik gambar maupun video, Kategori A dapat mencakup beberapa tindakan seksual terburuk yang dilakukan terhadap anak-anak.” katanya.

IWF mengatakan peningkatan konten yang lebih ekstrem sebagian disebabkan oleh situs kriminal yang ingin mengkomersialkan pelecehan dan eksploitasi seksual terhadap anak-anak.

Konten pelecehan seksual anak dari tahun ke tahun

Pada tahun 2020, IWF menemukan 12.900 halaman web komersial yang didedikasikan untuk pelecehan seksual terhadap anak. Pada tahun 2022, angka ini meningkat lebih dari dua kali lipat, dengan 28.933 halaman web diidentifikasi sebagai situs pelecehan seksual anak komersial.

“Pelecehan seksual terhadap anak diperlakukan layaknya seperti komoditas di situs-situs tersebut. Orang-orang sekarang hanya berjarak satu klik dari materi kekerasan seksual Kategori A. Itu adalah masalah keamanan publik. Materi ekstrem ini tidak lagi ada di sudut-sudut internet yang menyeramkan namun sudah terpampang jelas,” ujarnya.

Ian Critchley QPM, pimpinan NPCC untuk investigasi perlindungan dan pelecehan anak, mengapresiasi kinerja IWF yang dengan cepat melakukan pelaporan terkait adanya konten-konten mengganggu tersebut.

“Kami akan mendesak masyarakat untuk tidak mengklik tautan yang tidak dikenal atau mencurigakan. Jika Anda terpapar materi semacam itu, laporkan, sehingga IWF dapat menghapusnya,” ujarnya.

Menteri Keamanan Tom Tugendhat menambahkan jika pelecehan seksual terhadap anak adalah kejahatan yang menjijikkan. Sangatlah penting bahwa para pelaku pelecehan ini diidentifikasi dan diadili.

“Pekerjaan IWF sangat penting dalam menangani materi pelecehan seksual anak secara online, dan menindak pelanggar yang mencari keuntungan dari penderitaan anak muda,” katanya.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News.

Suka dengan artikel di atas? Click to DONATE


author-img_1

Siti Sarifah Aliah

Reporter

Jurnalis teknologi dan gadget sejak 2005. Mulai dari Majalah Digicom, pernah di Tabloid Ponselku, pendiri techno.okezone.com, 5 tahun di Viva.co.id, 2 tahun di Uzone.id. Pernah bikin majalah digital Klik Magazine, sempat di perusahaan VAS Celltick Technologies. Sekarang jadi founder Gadgetdiva.id, bantuin Indotelko.com dan Gizmologi.id. Supermom dengan 2 orang superkids. update

Artikel Terkait

Waspada Buat Orang Tua! Anak Kenal Pornografi Pertama Kali dari Twitter
Family

Waspada Buat Orang Tua! Anak Kenal Pornografi Pertama Kali dari Twitter

Gadgetdiva.id — Riset menunjukkan jika pornografi ternyata memiliki pengaruh yang kuat dala..

Pelecehan Anak di Dunia Maya Makin Tinggi, Ada 32 Juta Laporan
Family

Pelecehan Anak di Dunia Maya Makin Tinggi, Ada 32 Juta Laporan

Gadgetdiva.id — Pelecehan anak di dunia maya diklaim tidak terbendung lagi. Bahkan tiap tah..

Orang Tua Akui Era 1980 Paling Aman untuk Anak-anak
Family

Orang Tua Akui Era 1980 Paling Aman untuk Anak-anak

Gadgetdiva.id — Tahun 1980 disebut sebagai era yang aman untuk anak-anak. Selain itu, di ma..

4 Aplikasi Booking Restoran untuk Bukber
Family

4 Aplikasi Booking Restoran untuk Bukber

Gadgetdiva.id — Bukber antiribet bisa dilakukan dengan teknologi. Saat ini dengan adanya te..


;