Samsung Kembali Rajai Pasar Smartphone Indonesia di Q2 2023

0
Samsung
Samsung Galaxy Z Fold5

Gadgetdiva.id — International Data Corporation (IDC) mengungkap laporan terkait pasar smartphone di Indonesia selama kuartal kedua tahun 2023. Terungkap bahwa Samsung berada di tingkat teratas.

Menurut laporan tersebut, Samsung menduduki  peringkat pertama di pasar smartphone Indonesia dengan pangsa pasar 20.8%. Posisinya diikuti oleh OPPO dengan pangsa pasar sebesar 17.6%.

Di posisi ketiga pasar smartphone Indonesia diduduki oleh Vivo dengan pangsa pasar sebesar 16.5%. Sedangkan, Xiaomi dengan pangsa pasar sebesar 13.4% dan Transsion sebagai rumah dari Infinix dan Tecno menempati posisi kelima dengan pangsa pasar 13.4%.

Laporan tersebut juga mengungkap bahwa pasar smartphone mengalami penurunan selama delapan kuartal berturut-turut sampai tahun 2023. Meski, secara musiman tumbuh menjadi 13,8% dari kuartal ke kuartal (QoQ) menjadi 8,9 juta unit.

Samsung

Pertumbuhan di segmen entry level sendiri membantu penurunan selama tahun ke tahun (YoY). Dimana membuatnya menyempit menjadi satu digit karena sebagian besar pemain utama meningkatkan pengiriman mereka di segmen tersebut.

Akibatnya, pangsa pasar smartphone 4G di Indonesia naik kembali menjadi 86% dari 82% pada kuartal sebelumnya. Untuk pangsa pasar smartphone 5G, malah menurun menjadi 4,3% YoY untuk pertama kalinya sejak kemunculannya pada tahun 2020.

IDC menilai bahwa smartphone dengan harga yang lebih tinggi di segmen >USD 600 atau sektiar Rp 9,1 juta mengalami kenaikan hingga 71% YoY. Hal tersebut disebabkan oleh persaingan antara Apple dengan Samsung.

Associate Market Analyst IDC Indonesia, Vanessa Aurelia melihat bahwa adopsi smartphone 5G berjalan lambat karena adanya tantangan dari sisi permintaan dan penawaran. Pangsa smartphone 5G sendiri masih sangat kecil dibandingkan dengan smartphone 4G.

Meskipun harganya lebih terjangkau, lanjut Vanessa, smartphone 4G terkadang memiliki spesifikasi yang jauh lebih baik dengan harga yang sama. Sebab, konektivitas 5G masih terbatas tak hanya di area tertentu. Sehingga, konektivitas itu sendiri bukanlah sebuah fitur yang memberi daya tarik bagi para pengguna.

“Rendahnya tingkat penetrasi smartphone 5G menyebabkan perusahaan telekomunikasi tetap berhati-hati dalam investasi 5G mereka, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya dan tingkat pengembalian secara keseluruhan,” ungkap Vanessa dalam pernyataan resminya dikutip Jumat (8/9).

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan