Gadgetdiva.id — Elon Musk saat ini sedang bergelut dengan perusahaan ternama yaitu Apple. Dia mempertanyakan kebijakan App Store di tengah klaim bahwa perusahaan Apple telah memberikan ancaman untuk menangguhkan aplikasi Twitter.

Melalui akun sosial media Twitter, Elon Musk menentang peraturan pajak 30 persen Apple untuk pembelian dalam aplikasi. Dia juga mengatakan bahwa Apple sudah tidak lagi melakukan pemasaran melalui iklan di Twitter.

Ini bukan pertama kalinya Apple memiliki masalah dengan Twitter. Para petinggi Twitter sebelumnya, mengetahui bahwa peninjau App Store sering menandai konten di Twitter selama proses peninjauan aplikasi.

Musk tidak akan memberi penentangan sama sekali terhadap Apple jika mengadakan pembaruan untuk layanan atau mengancam akan menghapus aplikasi Twitter dari App Store. Namun, terdapat sejumlah masalah baru yang dapat membawa Twitter untuk pengawasan lebih lanjut.

Diketahui bahwa Twitter gagal untuk menarik video serangan teror tahun 2019 yang baru diunggah di sebuah masjid di Christchurch, Selandia Baru. Hal ini sampai membuat pejabat pemerintah harus memberi tahu perusahaan tentang keberadaan video tersebut.

Masalah lain yang juga membuat Twitter dalam “bahaya” adalah meningkatnya ujuran kebencian hingga pemulihan akun Twitter yang sebelumnya dilarang karena melanggar kebijakan ujaran kebencian Twitter.

Elon Musk juga baru-baru ini menyatakan bahwa dia berencana untuk memberikan “amnesti” kepada akun Twitter yang sebelumnya ditangguhkan.

Apple diketahui memang memiliki aturan yang ketat. Sebuah aplikasi media sosial yang mirip dengan Twitter bernama Parler, telah dihapus dari jajaran aplikasi di App Store selama berbulan-bulan. Hal tersebut terjadi karena aturan moderasi konten yang begitu longgar.

Pada tahun 2018, aplikasi Tumblr telah mengeluarkan kebijakan ketat terhadap konten dewasa setelah penghapusan aplikasi dalam waktu singkat dari App Store.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News