KPU Masih Selidiki Kasus Kebocoran 204 Juta Data Pemilih

0
Pemilu 2024
Foto: Situs resmi KPU Kabupaten Bekasi

Gadgetdiva.id — Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU) masih dalam tahap penyelidikan terkait kasus kebocoran 204 juta data pemilih. Pihaknya kini sedang menjalankan berbagai analisa.

Menurut pernyataan resmi yang ditulis dalam situs resmi KPU, pihaknya kini sedang menjalankan beberapa analisa. Mulai dari analisis log aksesm analisis manajemen pengguna dan analisis log lainnya yang diambil dari aplikasi maupun server yang digunakan untuk mengidentifikasi pelaku.

“KPU senantiasa berkoordinasi dengan BSSN, Bareskrim, Pihak Pengembang dan instansi terkait lainnya untuk mendapatkan data-data dan bukti-bukti digital terkait informasi data breach tersebut,” tulis KPU.

KPU turut menjelaskan runtutan analisa yang dilakukannya sejak desas-desus kebocoran data pemilih ini beredar, yakni pada 27 November 2023. Setelah mendapatkan informasi tersebut, KPU langsung mengonfirmasi kepada BSSN, Bareskrim dan instansi terkait lainnya.

Kemudian, mereka melakukan pengecekan terhadap sistem informasi yang disampaikan oleh Threat Actor, yakni Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih). KPU menonaktifkan akun-akun pengguna Sidalih sebagai upaya penanganan peretasan tersebut lebih lanjut.

“KPU memberikan akses seluas-luasnya kepada tim tanggap insiden untuk bersama-sama melindungi dan mencegah terjadinya penyebaran data pemilih,” imbuh KPU.

Sejumlah 204 Juta Data Pemilih Dibobol Hacker

Diketahui bahwa sebanyak 204 juta data pemilih di Indonesia dibobol oleh seorang hacker dengan nama anonim “Jimbo”. Data tersebut dijualnya melalui situs gelap sebesar USD 74000 atau sekitar Rp. 1,2 miliar.

Pembobolan data oleh peretas ini bukan yang pertama kali terjadi di KPU. Tahun 2022 lalu, Bjorka juga dilaporkan telah berhasil meretas sebesar 105 juta data KPU.

Menurut informasi dari Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, peretas tersebut mengklaim telah berhasil meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.

Jimbo turut membagikan sebesar 500 ribu data contoh yang berhasi didapatkannya pada salah satu postingannya di situs BreachForums yang biasa dipergunakan untuk menjual data. Peretas tersebut juga menyampaikan bahwa dia telah berhasil membobol sebanyak 253 juta, namun terdapat data yang terduplikasi dan ia saring kembali.

Data Pemilih

Hingga, terkumpul menjadi 204.807.203 data unik. Jumlah ini hampir sama dengan jumlah pemilih dalam DPT Tetap KPU yang berjumlah 204.807.222 pemilih dari dengan 514 kabupaten/kota di Indonesia serta 128 negara perwakilan.

Adapun data-data yang didapatkan oleh Jimbo tersebut mencantum informasi data pribadi. Di antaranya ialah NIK, No.KK, No. KTP berisi nomor passport untuk pemilih yang berada di luar negeri), nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, kodefikasi kelurahan, kecamatan dan kabupaten serta kodefikasi TPS.

“Tim Cissrec juga sudah mencoba melakukan verifikasi data sample yang diberikan secara random melalui website cekdpt dan data yang dikeluarkan oleh website tersebut sama dengan data sample yang dibagikan oleh peretas Jimbo. Termasuk nomor TPS dimana pemilih terdaftar,” ungkap Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha dalam pernyataan resminya.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan