News

Mahasiswa Prasetiya Mulya Kembangkan Teknologi AI untuk Kesehatan dan Jasa Keuangan

post-img

Source : gadgetDiva

Gadgetdiva.id — Mahasiswa Prasetiya Mulya sedang mengembangkan teknologi AI untuk jasa keungan dan kesehatan. Merupakan dua sektor industri yang rentan akan isu perlindungan privasi dan manajemen data.

Ketua Program Studi S1 Computer Systems Engineering Universitas Prasetiya Mulya Agung Alfiansyah menyatakan bahwa penggunaan AI dewasa ini dapat digunakan untuk membantu dokter dalam mendeteksi suatu penyakit. Di samping dapat digunakan untuk mengecek praktik kejahatan finansial dalam dunia perbankan.

XL Axiata Resmi Luncurkan e-SIM, Begini Cara Aktivasinya!

Kini, Agung bersama tim mahasiswa Prasetiya Mulya sedang mengembangkan sistem AI yang dapat dimanfaatkan untuk membantu dokter dalam mendeteksi penyakit pneumonia atau radang paru-paru. Projek tersebut berjalan berkat gelontoran dana dari APNIC Foundation, yakni sebuah lembaga internasional yang menaungi keamanan internet di Asia Pasific.

 “Dalam sistem ini, kami memanfaatkan data-data yang dimiliki dokter. Nah, dokter mendapatkan data tersebut dari pasien,” ungkap Agung dalam pernyataan resminya yang dikutip pada Kamis (6/4). 

Sebab, data pasien seperti rekam medis merupakan informasi sensitif dan bersifat privat. Maka, dalam sistem pendeteksi pneumonia ini, Agung dan para mahasiswa dapat mengembangkan sistem pembelajaran mesin. Guna menjamin data yang digunakan tetap terjaga.

Tahap Pengembangan AI oleh Mahasiswa Prasetiya Mulya

Agung menjelaskan bahwa sistem yang dirancangnnya ini dapat memilah dan mengelola repository data medis. Sehingga, informasi individual pasien yang bersifat privat tak dapat diidentifikasi kembali siapa orangnya secara spesifik.

“Dengan sistem ini, kolaborasi dan pertukaran data antar rumah sakit bisa dilakukan dengan aman dan menjaga privacy pasien,” tambah Agung.

Sistem ini masih dalam tahap purwarupa yang dikembangkan oleh para mahasiswa dengan mitra penelitian INSA Centre Val de Loire di Perancis.

Adapun sistem pembelajaran mesin lainnya yang telah dikembangkan oleh mereka sebelumnya dalam mendeteksi kanker payudara. 

Teknologi AI

Teknologi ini, lanjut dia, dirancang agar diagnosa pneumonia atau kanker dapat dilakukan dengan lebih cepat, akurat dan murah. Sehingga, dapat membantu para dokter dalam mengambil keputusan serta menegakkan diagnosis pasien.

“Selain itu, di lapangan beberapa dokter pemula juga merasa terbantu dengan adanya sistem ini, karena sering kali sistem berbasis AI mampu mendeteksi objek samar yang tidak begitu tampak oleh para dokter,” jelas Agung. 

Tak hanya itu, Agung dan tim juga turut meneliti kemungkinan teknologi AI dalam mendeteksi kejahatan finansial. Mereka tengah mengembangkan sistem agar lembaga keuangan seperti bank dapat saling berbagi data, namun keamanan informasinya dapat tetap terjaga dengan aman.

“Sistem ini diharapkan bisa digunakan untuk mendeteksi kasus penipuan, fraud, sampai kejahatan pencucian uang,” tutup Agung. 

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News


author-img_1

Nadhira Aliya Nisriyna

Reporter

Bergabung di Gadgetdiva.id sejak Maret 2020. Gemar menonton film, drama dan series. Pernah jadi Editor di deCODE Magazine.

Artikel Terkait

Mantan Google: Manusia akan Kekal Abadi Mulai 2030, Tak Bisa Mati
News

Mantan Google: Manusia akan Kekal Abadi Mulai 2030, Tak Bisa Mati

Gadgetdiva.id — Jika kamu takut mati dan ingin hidup selamanya, coba bertahan 7 tahun lagi...

XL Axiata Resmi Luncurkan e-SIM, Begini Cara Aktivasinya!
News

XL Axiata Resmi Luncurkan e-SIM, Begini Cara Aktivasinya!

Gadgetdiva.id – XL Axiata resmi meluncurkan layanan e-SIM. Dengan e-SIM pelanggan tidak per..

Telkom Optimalkan Peluang UMKM di Berbagai Industri
News

Telkom Optimalkan Peluang UMKM di Berbagai Industri

Gadgetdiva.id – TelkomGroup senantiasa berupaya untuk mendukung kesetaraan gender di lingku..

Italia Larang Penggunaan ChatGPT Gara-Gara Masalah Privasi
News

Italia Larang Penggunaan ChatGPT Gara-Gara Masalah Privasi

Gadgetdiva.id — Italia melarang penggunaan ChatGPT di negaranya. Hal tersebut dikarenakan ..


;