Gadgetdiva.id — Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informasi (BAKTI Kominfo) membeberkan solusi untuk pemeratan BTS (Base Transceiver Station) 4G di wilayah kahar Indonesia. Wilayah kahar sendiri merupakan area yang memiliki kondisi tak terduga secara geografis.
BAKTI Kominfo mengungkap bahwa mereka kini masih mendahulukan kepentingan keamanan hingga kondusif. Mereka masih berfokus pada keselamatan pekerja yang membantu proyek BTS 4G tersebut.
“Kami masih menunggu, karena kami mendahulukan kepentingan keamanan yang membantu BAKTI. Kita sedang berkoordinasi dengan pihak keamanan apakah sudah bisa melakukan kelanjutan pembangunan,” jelas Direktur Utama BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar dalam acara konferensi pers yang berlangsung pada Jumat (15/12).
Yang terbaru, lanjut dia, pembangunan BTS 4G di Pegunungan Bintang. Kala itu, tangan salah satu petugasnya ada yang ditebas.
Padahal, Pemerintah Daerah (Pemda) setempat sudah memberi izin untuk membangun BTS 4G tersebut. Oleh sebab itu, Fadhilah menyatakan pihaknya masih menunggu situasi relatif aman di area kahar.
“Terakhir itu kan yang di pegunungan bintang. Waktu itu yang disampaikan oleh Pemda, saat itu bahwa itu (menara BTS) udah bisa dibangun. Akhirnya, pekerja ke sana, tetapi yang terjadi kan akhirnya tangannya ditebas. Jadi kita masih menunggu situasi agak relatif aman khusus yang kahar, yang lainnya semuanya sudah on air,”
Proyek pemerataan BTS 4G ini merupakan program pemerintah untuk menyediakan akses internet bagi fasilitas layanan publik di wilayah 3T. Yakni, tertinggal, terdepan dan terluar.
Berdasarkan penjelasan Fadhilah, total pembangunan menara BTS 4G saat ini ada sebanyak 5.618 menara. Sementara, pembangunan menara BTS di daerah kahar sebanyak 730 menara.
“Ini yang terus kita assesment apakah bisa kita on air kan semua, tapi itu tadi tergantung keamanan,” pungkas dia.
Laporan sebelumnya menyatakan bahwa Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi tengah mencari solusi soal pemerataan BTS 4G di wilayah kahar. Sebab, pihaknya juga tak bisa memaksa jika keamanannya tidak kondusif.
Menurut Fadhilah, alternatif lain dapat diterapkan. Sebab, inti dari program ini ialah memastikan semua daerah dapat terkoneksi oleh internet.
“Teknologinya apakah pakai selular (BTS)apakah pakai akses internet (satelit) itu beberapa solusi yang bisa kita lakukan, ketika kalau pakai akses internet kan lebih mudah, cepet, dua minggu sudah selesai,” jelas dia.
Di samping itu, pihaknya juga menyediakan WiFi di lokasi layanan publik. Layanan itu disebutnya sebagai Super WiFi.
“Kalau teknologinya memang BTS kan harus bawa berulang-ulang towernya, kemudian transmisinya, kemudian ada pembangunan fisik untuk solar panel, itu yang bikin waktu agak lama,” bebernya.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.
