News

Apa Itu Shadow Banning? Inilah Beberapa Hal yang Perlu Diketahui!

post-img

Source : gadgetDiva

Gadgetdiva.id – Pengguna sosial media pasti pernah merasakan konten yang baru saja mereka posting tidak mendapatkan hasil yang seperti biasanya, seperti like hanya sedikit, konten tidak mendapatkan insight yang bagus, dan berbagai masalah lainnya.

Apa yang sedang terjadi? Kemungkin besar bahwa hal itu terjadi karena “Shadow Banning” yang dilakukan oleh platform. Shadow banning merupakan salah satu upaya suatu platform untuk mengurangi visibilitas konten tanpa memberi tahu pengguna. Konten yang sudah dibagikan masih dapat diakses, namun terdapat batasan yang membuat konten tersebut tidak beredar seperti seharusnya.

Demi Capai 5 Besar Merek Kendaraan Listrik, Xiaomi Targetkan 10 Juta Penjualan

Hal yang Perlu Diketahui Tentang Shadow Banning! 

Istilah “shadow banning” pertama kali muncul pada tahun 2001, merujuk pada pembuatan postingan yang tidak terlihat oleh semua orang. Shadow banning memiliki pendekatan yang berbeda dengan penangguhan lainnya.

Hal tersebut biasanya dilakukan menggunakan algoritma yang sudah disesuaikan, informal karena mereka tidak secara eksplisit dikomunikasikan dengan pihak terkait, dan ambigu karena mereka tidak secara tegas menghukum pengguna yang melanggar kebijakan platform.

Beberapa platform media sosial umumnya menolak melakukan shadow ban, namun pada tahun 2018, Facebook dan Instagram menjadi platform besar pertama yang mengakui bahwa mereka secara algoritme menggunakan upaya shadow banning. YouTube, Twitter, LinkedIn, dan TikTok juga ikut mengumumkan strategi serupa untuk menangani dan mencegah konten sensitif yang melanggar aturan dari platform media sosial tersebut.

Para ahli dari beberapa sumber berpendapat bahwa upaya shadow banning yang dilakukan oleh platform kemungkinan besar karena meningkatnya kritik terhadapa masalah misinformasi yang tidak ditanggapi dengan baik oleh pihak media sosial.

Melalui shadow banning, platform dapat dengan mudah untuk menghindari protes dari berbagai pihak. Pada saat yang sama, pihak terkait masih mendapatkan keuntungan finansial dari berbagai konten terlarang yang tersebar luas.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News


author-img_1

Fikri Oktafian

Reporter

Lulusan sarjana Bahasa dan Kebudayaan Inggris Universitas Darma Persada. Gemar menonton film dan berolahraga. Memiliki pengalaman Content Writer. Live your life to the fullest.

Artikel Terkait

Tombol “Oh, yeah?” Awal dari Pencegahan HOAX di Internet
News

Tombol “Oh, yeah?” Awal dari Pencegahan HOAX di Internet

Gadgetdiva.id — 3 Desember 1997, sekitar dua puluh lima tahun yang lalu, Tim Berners-Lee yang m..

Demi Capai 5 Besar Merek Kendaraan Listrik, Xiaomi Targetkan 10 Juta Penjualan
News

Demi Capai 5 Besar Merek Kendaraan Listrik, Xiaomi Targetkan 10 Juta Penjualan

Gadgetdiva.id — Perusahaan raksasa elektronik Xiaomi sedang berambisi untuk dapat menjual 10 ju..

Populix Ungkap 96% Masyarakat Indonesia Pilih Berlibur di Dalam Negeri
News

Populix Ungkap 96% Masyarakat Indonesia Pilih Berlibur di Dalam Negeri

Gadgetdiva.id – Populix kembali melakukan survei untuk melihat lebih lanjut seputar rencana..

Telkomsel Jaga Bumi Luncurkan Program Carbon Offset
News

Telkomsel Jaga Bumi Luncurkan Program Carbon Offset

Gadgetdiva.id – Berkomitmen untuk melanjutkan peran terdepan dalam mengurangi dampak negati..


;