Penelitian para Ilmuan menggunakan Tikus sebagai penyembuhan HIV

0

Diva Says – Untuk pertama kalinya para ilmuan menggunakan tikus sebagai alat penelitian dalam penyembuhan HIV menggunakan teknik penyuntingan gen yang radikal. Teknik ini dapat memburu dan menghancurkan DNA HIV sehingga dapat membersihkan infeksi sepenuhnya. Penelitian dilakukan agar dapat meningkatkan harapan bahwa suatu hari proses tersebut dapat digunakan untuk mengobati manusia.

Saat ini pengobatan untuk HIV melibatkan penggunaan kombinasi obat antiretroviral (ART) yang menghentikan replikasi virus. Ini artinya, bahwa jumlah virus pada seseorang turun ke tingkat yang sangat rendah, melindungi mereka dari pengembangan proses yang menjadi AIDS. Tetapi ini bukan solusi permanen karna dalam upaya untuk menemukan obat yang benar, para peneliti telah meneliti dengan gagasan untuk menggunakan penyuntingan pada DNA dalam pengobatan HIV dan penyakit lainnya.

Terapi ini melibatkan penggunaan CRISPR, sistem penyuntingan DNA yang dapat memotong dan mengedit DNA dengan cara yang sangat spesifik. Dalam terapi, para ilmuwan pertama-tama memprogram CRISPR untuk memotong DNA HIV. Mereka kemudian memasukkannya ke dalam versi modifikasi dari virus flu biasa – inilah yang membantu virus masuk ke dalam sel.

Virus flu yang dimodifikasi mencari sel-sel yang menampung DNA HIV dan menggunakan gunting CRISPR untuk memotong dan menghancurkannya. Dengan cara ini, virus tidak memiliki peluang untuk kembali.

Ketika HIV diaktifkan kembali pada tikus yang hanya diberikan pengobatan standar setelah mereka dilepas, untuk beberapa tikus yang telah diobati dengan kombinasi HIV mereka sepenuhnya telah lenyap. Walaupun penelitian ini kecil dan sangat awal, penelitian ini menunjukkan kemungkinan untuk menghapus HIV sepenuhnya dari tubuh menggunakan pengeditan genom.

Dikutip dari Theage, Lebih dari 36 juta orang di dunia hidup dengan penyakit HIV, dan 940.000 meninggal karena penyakit HIV pada tahun 2017. Sebenarnya untuk penyakit HIV terdapat pengobatan yang efektif tetapi tidak dapat disembuhkan. Salah satu hambatan dalam menghilangkan HIV adakah fakta bahwa DNA HIV itu sendiri dapat bersembunyi di dalam DNA kita sendiri.

Individu yang terinfeksi harus selalu minum pil untuk menjaga kadar virus dalam tubuh mereka tetap rendah. Jika mereka berhenti untuk pengobatan, Virus yang tidak sepenuhnya hilang akan bangkit kembali. Tetapi dalam Nature Communications para peneliti di University of Nebraska Medical Center mengumumkan mereka telah mengembangkan cara untuk menghilangkannya meskipun hanya pada tikus. “ Bidang ini akan terus bergerak maju” ujar Dr. Jori Symons, peneliti postdoctoral di Peter Doherty Institute for Infection and Immunity.

Seperti kebanyakan virus, HIV membajak seluruh sel dalam tubuh untuk memproduksi lebih banyak dan menyebar ke sel-sel lain dan menular ke orang lain. HIV juga memasukkan virusnya ke dalam DNA kita sendiri sehingga meskipun tidak aktif, ia tetap ada di dalam tubuh, dan telah siap untuk diaktifkan kembali kapan pun meskipun tubuh kita tidak mengharapkannya.

Para peneliti sudah mulai menyelidiki cara-cara terbaik untuk memberikan terapi dan membawanya ke klinik. Dr Symons mengatakan bahwa CRISPR sangat menjanjikan. Namun, seperti halnya dengan banyak alat pengeditan DNA lainnya, masih ada masalah dalam menemukan cara terbaik untuk membebaskannya.


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan