Gamers Perempuan di Indonesia Memiliki Pendidikan Lebih Tinggi, Ini Alasannya

0
Gamers Perempuan

Gadgetdiva.id — Global Senior Vice President UniPin Debora Imanuella mengungkap fakta menarik di dunia esports. Ia mengungkap bahwa gamers perempuan di Indonesia rata-rata berpendidikan tinggi.

Debora Imanuella melihat bahwa hal ini sangat mungkin terjadi karena skena esports untuk gamers perempuan belum sebesar gamers laki-laki. Sehingga, mereka harus memiliki back up plan.

“Fakta yang terjadi kalau memang player ladies itu pendidikannya tinggi2. Mungkin karena memang, kalau perempuan mereka melihat di skena esport ini harus punya backup plan. Jika dibandingkan dengan laki-laki, kebanyakan dari mereka memiliki opportunity lebih banyak dan mereka masih muda,” ungkap Debora dalam acara Diva In Tech yang berlangsung secara virtual, Senin (22/4).

Gamers Perempuan
Debora Imanuella – Global Senior Vice President (SVP) UniPin,, yang juga Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi PB ESI.

Menurut penjelasan Debora, dapat disimpulkan memang pendidikan bisa menjadi salah satu faktor kemenangan di dunia esport. Misalnya, Filipina yang selalu menjadi juara dunia karena memliki banyak atlet berpendidikan tinggi.

Dari segi kemampuan, antara pemin gim perempuan dan laki-laki sebenarnya setara. Sebab, dunia esport lebih membutuhkan kemampuan otak dan konsentrasi.

“Tapi, kalau misalnya kita bilang kayak lebih jago siapa, pinteran siapa, otaknya lebih encer mana? Itu sebenernya balik lagi sih ke orang masing-masing. It’s not about the gender ya,” ungkap Debora.

Di samping itu, representasi perempuan di dunia esport masih tertinggal dari laki-laki. Debora memperkirakan mungkin perbandingannya sekitar 1:50.

Kendati demikian, dia terus mendorong supaya representasi perempuan semakin banyak di dunia esport, khususnya Indonesia. Dia menyatakan bahwa hal terpenting yang harus ditekankan oleh gamers perempuan ialah mindest bahwa mereka itu memliki limit yang tak terbatas.

Artinya, bahwa para gamers perempuan juga bisa berada di liga-liga tertinggi yang didominasi oleh laki-laki. Sebab, esport tidak melulu soal gender.

“Yang paling penting adalah player ladies ini juga harus mengubah mindset mereka bahwa mereka itu mempunyai limit yang tidak terbatas. Tidak terbatas itu adalah bahwa mereka itu bisa juga ada di liga2 tertinggi gitu loh yang memang notabene isinya laki semua karena kalau kita ngomongin esport ya,” kata Debora.

Lebih lanjut, Debora melihat adanya peluang yang besar untuk perempuan berkarir di dunia esport. Bahkan, dapat menjadi pekerjaan yang menjanjikan untuk mereka.

“Gak harus selalu jadi atlet. Misalnya, contoh bisa jadi coach, bisa jadi caster, itu kan caster juga udah jadi salah satu pekerjaan yang memang mumpuni dan caster sekarang juga banyak yang cewek. Jadi menurut aku, sangat-sangat possible untuk dijadikan karir. sangat-sangat promising,” katanya.

Debora juga turut memberi tips bagi para perempuan yang ingin bergelut di dunia esports. Menurutnya, mereka tak perlu takut.

“Menurut aku sih do your best aja. Terus nggak usah takut yang penting jangan pernah put yourself down lah, maksudnya gara-gara kamu perempuan terus kamu gak bisa. Balik lagi sih, its not about the gender sih, kayak how bad do you want to be in this industry sih sebenernya. How bad do you love this industry, how bad do you want to be in this industry?” tandasnya.


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan