Transformasi Desa Wedani, Ibu Rumah Tangga Ciptakan Tenun Penghasil Devisa

0
desa wedani

Gadgetdiva.id – Nama Desa Wedani, Kabupaten Gresik, kini dikenalĀ  masyarakat luas sebagai sentra produsen penghasil kain tenun berkualitas. Meskipun berasal dari desa kecil Wedani di kota santri, produk kain tenun khas Indonesia ini telah merambah pasar internasional seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Arab Saudi, dan Ethiopia. Di balik keberhasilan ini, terdapat keterlibatan aktif ibu rumah tangga yang mahir menenun, dan akhirnya mampu memberikan devisa bagi Indonesia.

Saat ini terdapat sekitar 550 penenun yang ada di Desa Wedani. Semuanya bernaung di bawah Koperasi Wedani Giri Nata. Para pengrajin ini menciptakan kain tenun dengan berbagai motif khas desa Wedani, seperti songket Gunung Timbul, Goyor, dan Corak Liris.

Mas Ariyatin,Ā Pembina Koperasi Wedani Giri Nata (WGN)Ā menceritakan mayoritas penenun yang ada di Desa Wedani merupakan para ibu rumah tangga yang membantu para suaminya yang berprofesi sebagai petani maupun petambak.

Apabila masa panen usai atau setelah menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, mereka memanfaatkan waktu luangnya untuk menenun. Alhasil dari kegiatan menenun ini, para ibu rumah tangga pun mampu meraup pendapatan sampai Rp 500.000 per minggu.

ā€œLebih dari 90% tenaga kerja yang memproduksi kain tenun tersebut adalah ibu rumah tangga. Mereka memanfaatkan waktu luang selepas menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dan mengantar anak-anak sekolah dengan menenun,ā€ ujarĀ Ariyatin.

desa wedani

Ariyatin menjelaskanĀ kuatnya peran para ibu rumah tangga dalam berkarya melalui produk kain tenun berkaitan erat dengan akar budaya dan sejarah desa Wedani dengan peran Gresik sebagai kota santri. Lahirnya kain tenun dari desa ini pun tidak lepas dari sejarah penyebaran islam semasa hidup Syekh Maulana Ibrahim atau Sunan Gresik.

Menurut Ariyatin, pada masa itu kerajinan kain tenun mulai diperkenalkan dan diproduksi dalam bentuk sarung yang digunakan sebagai kain penutup aurat untuk keperluan beribadah. Sampai hari ini, sarung tenun Desa Wedani dikenal dengan kualitas benang yang kuat dan warna yang tidak pudar meski telah digunakan hingga puluhan tahun.

SebagaiĀ Special Mission VehicleĀ (SMV) Kementerian Keuangan RI untuk mendorong ekspor Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia / Indonesia Eximbank telah memberikan dukungan kepada kepada penenun dan koperasi sejak 2021 lalu. LPEI memfasilitasi para penenun dengan menyediakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) untuk meningkatkan kualitas kain tenun yang dihasilkan.

Sofyan Irianto Naibaho, Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, menjelaskan semangat dan antusiasme para ibu rumah tangga di Desa Wedani telah mendorong LPEI untuk terus memberikan pendampingan dan pelatihan, termasuk pelatihan desain, mutu produk, pencatatan keuangan, dan manajerial, serta memperluas akses ekspor.

Desa Devisa Tenun Gresik merupakan Desa Devisa ke-24 yang melibatkan 22 anggota Koperasi Wedani Giri Nata yang berlatar belakang pelaku UKM produsen tenun serta melibatkan 550 penenun.

ā€œProgram Desa Devisa merupakan bentuk nyata keberpihakan LPEI dalam mendukung UMKM untuk naik kelas dan membangun eksosistem ekspor guna memperkuat ekspor Indonesia di pasar global,ā€ kata Sofyan.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id diĀ Google News


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id diĀ Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan diĀ Otodiva.id,Ā kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungiĀ Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib bacaĀ Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan