Kredivo ajak milenial Manado melek keuangan lewat “Generasi Djempolan”

0
Kredivo

Kali ini, Kredivo menyambangi Kota Manado, Sulawesi Utara untuk mengajak milenial di berbagai daerah untuk memanfaatkan teknologi keuangan (fintech) secara bijak. Dipilihnya Kota Manado karena melihat perekonomian perdagangan Sulawesi Utara yang tercatat tumbuh sebesar 13,92% pada Januari 2021.

Selain itu, kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu fokus pemerintah di Sulawesi Utara termasuk Kota Manado, khususnya sebagai strategi pemulihan ekonomi daerah.

Terlebih, di tengah momentum kembali dijalankannya pembangunan Destinasi Wisata Super Prioritas Pariwisata Likupang di Sulawesi Utara, tentunya dukungan akses pembiayaan untuk mendorong pengembangan ekosistem pengusaha kreatif dari generasi milenial semakin dibutuhkan.

Data internal Kredivo juga mencatat sebanyak 34,8% pengguna Kredivo di Manado memanfaatkan akses keuangan Kredivo sebagai modal usaha.

Seperti yang disampaikan Lily Suriani, selaku General Manager Kredivo bahwa melalui gerakan Generasi Djempolan, pihaknya ingin lebih banyak lagi milenial yang mampu memanfaatkan akses teknologi keuangan secara bijak, sehingga menjadi stimulus tumbuhnya pengusaha kreatif di Manado.

“Terlebih, jika mengingat penetrasi fintech lending di pulau Sulawesi yang telah mencapai lebih dari 50%, lebih tinggi dari Pulau Bali, wilayah Nusa Tenggara, Pulau Kalimantan, dan wilayah Maluku serta Papua,” lanjutnya.

Mengusung tiga kriteria utama, Generasi Djempolan Kredivo fokus untuk mengajak milenial di Kota Manado untuk melek keuangan, dengan (1) Set priority: yang dapat menentukan prioritas dan batasan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, (2) Value over price: memahami nilai dari pengeluaran dan pemanfaatan keuangan, bukan hanya karena murah namun juga memiliki nilai, (3) Best of both worlds: tech-savvy sekaligus memiliki kemampuan dalam mengatur keuangan (financially savvy).

Sementara itu, Direktur Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan, Dino Milano mengatakan penetrasi keuangan digital terbilang cukup tinggi di Provinsi Sulawesi Utara. Jika dimaksimalkan pemanfaatannya oleh masyarakat khususnya para milenial, tentunya bisa berdampak signifikan terhadap pemulihan ekonomi nasional dan tingkat inklusi keuangan di Indonesia.

“Untuk itu, kami mengajak seluruh pihak dalam ekosistem keuangan digital untuk berkolaborasi meningkatkan literasi dan inklusi keuangan digital serta bijak dalam adaptasi fintech. Bersama-sama kita dorong pengembangan potensi ekonomi lokal lewat kekuatan generasi milenial yang jadi penentu masa depan Indonesia,” lanjutnya.

Ketua Jurusan Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Manado, Dr. Robert Richard Winerungan, M.Si menekankan pentingnya edukasi seperti Generasi Djempolan untuk membuat lebih banyak milenial dan pelaku usaha kreatif mampu memanfaatkan teknologi keuangan guna memaksimalkan produktivitasnya.

“Sejak pandemi, industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang selama ini telah berkontribusi secara signifikan pada pertumbuhan ekonomi lokal nyaris lumpuh. Bahkan banyak pelaku industrinya kehilangan mata pencaharian,” ungkapnya.

Dr. Robert menambahkan bahwa kini di tengah pertumbuhan ekonomi daerah yang membaik serta infrastruktur yang mendukung, pihaknya melihat adanya sinyal positif kebangkitan industri pariwisata dan ekonomi kreatif ini.

“Untuk itu, masyarakat terutama pengusaha milenial patut dipersiapkan secara maksimal untuk menghadapi era kebangkitan industri ini. Jika mereka dapat memanfaatkan akses permodalan yang hadir dari teknologi keuangan secara bijak dan cerdas, dapat berdampak besar sebagai stimulus untuk perekonomian lokal,” tegasnya.

Baca juga, Kredivo prediksi paylater bakal naik daun di 2021


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan