Jumlah Malware Berbahaya yang Dompleng Microsoft Office Naik 53% di 2023

0
microsoft office
File berbahaya kini mendompleng Microsoft Office.

Gadgetdiva.id — Malware ternyata tidak hanya disebar melalui file APK. Microsoft Office pun bisa menjadi alat penyebaran yang ampuh mengelabui korban agar perangkatnya bisa disusupi virus. Bahkan, menurut Kaspersky, jumlah serangan berbahaya yang menyebar mendompleng Microsoft Office naik signifikan.

Dilansir melalui Itpro.com, Senin, 8 Januari 2024, Kaspersky menemukan setidaknya ada kenaikan sampai 53 persen di tahun lalu terkait malware ini. Sistem Kaspersky mendeteksi banyak malware yang kini disebar melalui PDF, Word, sampai Excel.

“Analisa kami mendeteksi sejumlah file berbahaya muncul setiap harinya di tahun 2023. Kami mendeteksi ada hampir 125 juta file berbahaya yang didistribusikan menggunakan produk Microsoft Office di tahun lalu,” tulis Kaspersky dalam Security Bulletin 2023.

microsoft office 2013
Microsoft Office.

Angka ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Data Kaspersky menunjukkan, sejak 2019, jumlah file berbahaya hanya 340 ribu, kemudian naik menjadi 410 ribu yang terdeteksi Kaspersky di 2023.

Microsoft Office Didompleng Malware

“Windows masih menjadi target teratas untuk menjalankan kejahatan siber. Ada sekitar 88 persen malware yang mendompleng Windows setiap harinya,” kata Kaspersky,

Kaspersky mengungkap jika Trojan disinyalir sebagai jenis malware paling popular di 2023. Jumlah backdoor trojan yang terdeteksi Kaspersky meningkat dari 15.000 di 2022 menjadi 40.000 di 2023.

Baca juga: Tips UMKM Join Merchant GoFood

Backdoors adalah metode serangan yang sangat berbahaya karena melibatkan pengabaian sistem autentikasi secara diam-diam untuk mengamankan akses jarak jauh ke suatu sistem. Mereka juga dapat menjalankan berbagai fungsi seperti mengenkripsi data hingga meningkatkan hak akses.

Kepala penelitian anti-malware Kaspersky, Vladimir Kuskov, memperingatkan bahwa lanskap ancaman terus berkembang seiring dengan semakin terbukanya taktik, teknik, dan prosedur (TTP) baru dengan penerapan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI).

“Jumlah kerentanan yang dilaporkan juga meningkat setiap tahunnya, dan pelaku ancaman termasuk geng ransomware menggunakannya tanpa ragu-ragu. Selain itu, hambatan masuk ke dalam kejahatan dunia maya kini semakin berkurang karena proliferasi AI, yang digunakan penyerang untuk membuat pesan phishing dengan teks yang lebih meyakinkan,” ujar Kuskov.


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan