Kominfo Ajak Eks Perdana Menteri Inggris Tony Blair Diskusi Soal Transformasi Digital

0
Transformasi Digital
Menteri & Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dan Nezar Patria saat berdiskusi dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (19/4) | Foto: Kementerian Komunikasi dan Informatika

Gadgetdiva.id — Setelah CEO Apple Tim Cook, baru-baru ini Indonesia kedatangan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Kedatangannya ini disambut oleh Menteri Komuniksi dan Informatika (Menkominfo) RI Budi Arie Setiadi pada Jumat (16/4) lalu.

Pertemuan yang dilakukan oleh Menkominfo dengan Tony Blair ialah untuk membahas kerja sama antara pemerintah dengan Tony Blair Global Institute. Yakni, dalam hal percepatan transformasi digital nasional.

Diskusi yang dilakuka oleh Menkominfo dan Tony Blair ini mencakup seputar data center, konektivitas soal pemanfaatan teknologi terbaru digital.id dan generatif AI. Menurut Budi, dukungan dan kerja sama dengan Tony Blair Global Institute dapat membantu pemerintah dalam mempercepat transformasi digital tanah air.

“Kami membicarakan tentang akselerasi transformasi digital di Indonesia. Pembahasan mencakup diskusi tentang data center, konektivitas soal pemanfaatan teknologi terbaru, digital id, juga concern soal generative AI yang saat ini perkembangannya mempunyai lompatan kuantum dengan risiko yang tak terduga,” ungkapnya dalam pernyataan resmi yang dikutip pada Selasa (23/4).

Melalui pertemuan ini, Menkominfo berharap kaborasi antara pemerintah dan TBI akan terus berlanjut. Terutama dalam mengimplementasikan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan pelaksanaan tugas Kemenkominfo.

Dalam kesempatan yang sama, Wamenkominfo Nezar Patria menjelaskan pembahasan seputar percepatan transformasi digital nasional secara khusus berkaitan dengan implementasi SPBE. Yang mana telah dibagi menjadi pekerjaan masing-masing kementerian dan lembaga.

Kominfo sendiri bertanggung jawab atas interoperabilitas server yang ada di kementerian dan lembaga. Baik pemerintah daerah maupun pusat. Termasuk juga di antaranya menggabungkan 27.400 aplikasi yang tersebar dalam masing-masing instansi.

“Kominfo bertanggung jawab untuk interoperabilitas server yang ada di kementerian dan lembaga, baik pemerintah daerah maupun pusat. Lalu menyatukan 27.400 aplikasi yang tersebar di masing-masing instansi. Juga dibahas mengenai infrastruktur pendukung data center,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pertemuan tersebut turut membahas seputar pentingnya kepemimpinan dalam melakukan transformasi digital. Jika berkaca dari pengalaman Inggris, kata Nezar, diperlukan satu lembaga yang memiliki otoritas untuk memimpin atau mengorkestrasi proses transformasi digital.

Identitas digital juga menjadi salah satu topik penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Sebab, merupakan bagian dari digitalisasi layanan pemerintah.

“Tadi, dengan Tony Blair dan timnya kita coba diskusikan pengalaman negara itu agar ada semacam digital leadership. Kalau satu otoritas mendapat semacam amanat atau wewenang ini akan lebih sempurna lagi,” tandas Nezar.


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan