Selena Gomez Kirim Email ke Sheryl Sandberg Jauh Sebelum Pengepungan di Capitol

0

Selena Gomez dikabarkan telah mengirim email kepada kepala operasi Facebook, Sherly Sandberg pada September 2020 untuk memperingatkan terkait operasi kelompok milisi AS yang beroperasi di jejaring sosial meskipun telah dilarang.

Dilansir dari Business Insider, minggu ini Selena Gomez membagikan email tersebut dengan AP. Dirinya mengungkapkan rasa frustasi dalam sebuah wawancara bahwa platform teknologi tidak cukup untuk menindak extremist speech di Capitol AS.

“Ini bukan tentang aku versus kamu, satu partai politik versus yang lain. Ini tentang kebenaran versus kebohongan dan Facebook, Instagram dan perusahaan teknologi besar harus berhenti membiarkan kebohongan mengalir begitu saja dan berpura-pura menjadi benar,” ujar Selena yang dilansir dari AP.

Akrtis sekaligus penyanyi itu juga menambahkan, “Facebook terus mengizinkan kebohongan berbahaya tentang vaksin dan COVID serta pemilu AS dan kelompok neo-Nazi menjual produk rasis melalui Instagram.”

Berdasarkan data yang diperoleh AP terkait email dari Selena yang dikirimkan pada bulan September lalu, artis berusia 28 tahun tersebut menulis, “[A] menelusuri hasi ‘Three Percenters’ kelompok milisi di puluhan halaman, grup dan video yang berfokus pada orang-orang yang berharap dan bersiap untuk perang saudara, dan ada lusinan kelompok bertajuk ‘white lives matter’ yang penuh dengan kebencian dan kebohongan yang dapat menyebabkan orang terluka atau lebih buruk lagi, terbunuh,” tulisnya.

Insider sendiri sebelumnya melaporkan bahwa Three Percenters dibentuk pada tahun 2008, sesuai dengan Anti-Defamation League. Namanya berasal dari mitos bahwa hanya 3% penjajah yang bertempur selama Revolusi.

Anggota dari kelompok tersebut melihat diri mereka sebagai inkarnasi modern dari para revolusioner tersebut. Selena tetap mengirimi email tersebut meskipun Facebook telah melarang atau membatasi kelompok milisi pada bulan Agustus.

Aktris tersebut juga mengajak Sandberg yang mengawasi bisnis iklan Facebook. Upaya tersebut dilakukan untuk emngatasi kebohongan pada iklan. Perusahaan tersebut tidak memeriksa fakta yang ada pada iklan politik itu.

“Saya tidak percaya kamu tidak dapat memeriksa iklan sebelum kamu mengambil uang dan jika kamu tidak bisa, kamu seharusnya tidak mengambil keuntungan darinya,” tulisnya. “Kamu tidak hanya diam saja. Kamu mendapatkan keuntungan dari kejahatan.”

AP mengatakan Sandberg menanggapi dengan menunjukkan fakta bahwa Facebook telah menghapus jutaan kiriman untuk perkataan yang mendorong kebencian dan telah menghapus iklan yang memecah belah.

Facebook sendiri berada dalam posisi defensif setelah kerusuhan Capitol AS pada 6 Januari yang menyebabkan perusuh pro-Trump menyerbu gedung dan menewaskan lima orang. Para perusuh telah merencanakan aktivitas mereka secara terbuka di media sosial selama berminggu-minggu, di Facebook serta platform lainnya.

Sandberg secara terbuka mengkalim bahwa minggu ini sebagian besar kerusuhan telah direncanakan di luar Facebook, dengan mengatakan: “Peristiwa ini sebagian besar diatur pada platform yang tidak memiliki kemampuan kami untuk menghentikan kebencian dan tidak memiliki standar kami dan tidak memiliki transparansi kami.”

Baca juga, WhatsApp Tunda Perubahan Kebijakan Privasi Baru


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan